Sukses

Wagub Josef Nae Soi: Sarana Air Bersih, Cuci Tangan, dan Sanitasi di NTT Masih Kurang

Dengan adanya sarana cuci tangan Signature Icon diharapkan dapat memberikan contoh kepada masyarakat NTT

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF Indonesia) bersama Nuvo meresmikan sarana cuci tangan yang dibangun di Pantai Lasiana Kupang, NTT, bernama Signature Icon belum lama ini.

Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Josef Nae Soi, yang hadir dalam peresmian sarana cuci tangan tersebut mengatakan bahwa program cuci tangan sama dengan mengajak semua orang untuk hidup bersih dan sehat.

Sayangnya, lanjut Josef, di NTT sendiri masih kekurangan sarana air bersih dan sanitasi. Dengan adanya sarana cuci tangan Signature Icon, diharapkan dapat memberikan contoh kepada masyarakat dan komponen masyarakat lain.

"Masyarakat dapat mengikuti arahan dan ajakan dari program ini dan bisa menjadi salah satu upaya guna meningkatkan kesehatan warga Nusa Tenggara Timur melalui aspek sanitasi dan air bersih," kata Josef dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 13 April 2022.

Masih di kesempatan yang sama, Josef pun mengajak semua pihak --- baik pemerintah maupun perusahaan swasta dan lembaga lain --- untuk terus berkolaborasi membangun masyarakat Nusa Tenggara Timur melalui kesehatan.

Pemerataan sarana cuci tangan ini merupakan bagian dari kampanye Indonesia Bergerak Lawan Kuman yang menjadi komitmen Wings Group melalui rangkaian produk perawatan tubuh dan kesehatan keluarga, Nuvo Family.

Perhelatan ini juga digunakan untuk meresmikan sarana cuci tangan lainnya yang hadir dan tersebar di 150 titik di Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak Hanya Sarana Cuci Tangan

Tidak hanya pemerataan sarana cuci tangan di Indonesia, Nuvo juga berperan aktif dalam memberikan edukasi pentingnya membiasakan diri cuci tangan pakai sabun serta menjalani pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dilakukan dalam berbagai aksi.

Salah satunya yaitu kegiatan penyuluhan dan sosialisasi mengenai kegiatan PHBS, yaitu cara cuci tangan yang baik dan benar kepada anak-anak usia sekolah dasar di wilayah Kupang. Tepatnya di SD Inpres 2 Kuanino.

Head of Public Relations Wings Group Indonesia, Gabriella da Silva, mengatakan, di tengah pandemi COVID-19 dengan kondisinya yang tidak menentu, upaya menjaga kebersihan diri merupakan salah satu kunci akan kesehatan yang sekiranya dapat dipupuk menjadi sebuah kebiasaan baik sejak dini pada masyarakat. Termasuk pada usia anak sekolah dasar.

Selama beberapa tahun terakhir dan masih berjalan hingga sekarang, Wings Group bekerja sama dengan UNICEF Indonesia untuk mempromosikan pentingnya pola hidup bersih dan sehat serta mendukung pemerintah dalam percepatan pengadaan akses air, sanitasi, dan kebersihan yang dikelola dengan aman serta berkelanjutan.

"Dengan kerja sama yang konsisten terjalin antara instansi pemerintah, swasta, media massa, dan masyarakat seiring dengan berjalannya waktu kami harap dapat menghasilkan perubahan perilaku masyarakat ke arah yang lebih baik, yaitu menjaga kebersihan diri termasuk menjadikan cuci tangan sebagai kebiasaan sehari-hari. Demi Indonesia Sehat, Indonesia Maju," katanya.

3 dari 4 halaman

Sulitnya Akses Air Bersih dan Sarana Cuci Tangan

 

Menurut data dari UNICEF, akses ke sarana air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) di sekolah-sekolah merupakan bagian penting dari lingkungan sekolah yang aman, bersih, dan sehat. Berkaitan dengan hal ini, pemerintah mewajibkan ketersediaan sarana cuci tangan yang mendasar sebagai syarat dibukanya kembali sekolah.

Akan tetapi, berdasarkan analisis tahun 2020, 84 persen sekolah atau sebanyak 44 juta murid tidak memiliki akses ke setidaknya satu dari ketiga jenis sarana tersebut.

Analisis yang sama menunjukkan bahwa hampir 60 persen sekolah tidak memiliki sarana cuci tangan yang berfungsi serta dilengkapi air dan sabun.

Di samping itu, hanya 27 persen madrasah yang punya akses ke sarana dasar WASH dan hanya 56 persen yang memiliki akses ke minimal satu sarana cuci tangan di lingkungan sekolah.

Setidaknya hanya sekitar 46 persen SD and Madrasah Ibtidaiyah serta sekitar 37 persen SMP dan Madrasah Tsanawiyah di NTT yang memiliki sarana cuci tangan dengan air mengalir dan sabun 

Chief of Field Office NTT & NTB UNICEF Indonesia, Yudhistira Yewangoe, melihat bahwa tidak adanya akses terhadap sanitasi dan sarana air bersih bisa menyebabkan kualitas hidup anak yang berujung kepada permasalah kesehatan, kurangnya gizi, stunting, dan bahkan bisa berujung kepada kematian.

4 dari 4 halaman

Ubah Perilaku ke Arah yang Lebih Sehat

"UNICEF sudah hadir cukup lama di Indonesia dan Nusa Tenggara Timur, dan kami terus berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam memberikan edukasi dalam rangka mengubah perilaku ke arah yang lebih sehat, membuat sarana dan prasarana terkait sanitasi dan sarana air bersih," katanya.

Hingga saat ini, lanjut Yudhistira, 70 persen rumah di Nusa Tenggara Timur sudah aman untuk kegiatan air bersih, dan juga ada empat kabupaten yang sudah dinyatakan aman untuk kegiatan buang air besar.

"Ini adalah kemajuan besar dan kami ingin terus berupaya ke persentase yang lebih tinggi, tentunya dengan berkolaborasi dengan Pemerintah dan swasta, contohnya WINGS dalam program ini," katanya.

Secara korporat, Wings Group Indonesia juga merupakan bagian dari Kemitraan Swasta-Pemerintah untuk CTPS (KSP-CTPS). Sebelumnya, melalui UNICEF, Wings Group Indonesia juga turut mendistribusikan 5.000 paket Safe School Kits, berupa sabun & hand sanitizer NUVO, serta cairan disinfektan, untuk sekolah dan madrasah yang tersebar di enam provinsi Indonesia, yaitu Aceh, Jatim, Jateng, Sulawesi Selatan, NTT, Papua.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.