Sukses

Tips Lancar Menyusui di Bulan Ramadhan

Banyak ibu menyusui yang menginginkan ikut berpuasa. Namun, tak jarang pula yang masih bertanya-tanya ‘Apakah aman berpuasa sambil menyusui?’. Apa saja hal yang harus diperhatikan oleh ibu menyusui yang ingin berpuasa?

Liputan6.com, Jakarta - Banyak ibu menyusui yang menginginkan ikut berpuasa. Namun, tak jarang pula yang masih bertanya-tanya ‘Apakah aman berpuasa sambil menyusui?’. Apa saja hal yang harus diperhatikan oleh ibu menyusui yang ingin berpuasa?

Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah – Pondok Indah Nabila Rahmania, IBCLC mengatakan, berpuasa merupakan ibadah wajib umat Islam di bulan Ramadhan. Ketika berpuasa, tubuh lebih banyak kehilangan cairan karena perubahan pola makan dan tidur.

Selain masalah keamanan, ibu menyusui mungkin juga penasaran dengan dampak puasa terhadap produksi ASI, serta kesehatan ibu dan si kecil.

Persiapan setiap ibu menyusui untuk berpuasa tentu berbeda, tergantung usia bayi dan beragam kondisi lainnya. Ibu yang menyusui bayi kembar dan ibu yang sedang menyusui secara eksklusif akan memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih besar, dibandingkan ibu yang menyusui si kecil yang sudah dalam masa MPASI. Karenanya, sebelum memutuskan untuk berpuasa, sebaiknya ibu menyusui berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter spesialis anak terlebih dahulu.

"Menurut penelitian Khodel et.al., berpuasa sebenarnya tidak menghambat pertumbuhan pada bayi ASI eksklusif. Namun, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan oleh ibu menyusui yang ingin berpuasa," katanya dalam pesan elektronik yang diterima Liputan6.com, Senin (4/4/2022).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tips ibu menyusui puasa

1. Minum yang cukup

Pastikan ibu memenuhi kebutuhan cairan dengan minum air yang cukup sekurangnya 2 liter. Penuhilah kebutuhan cairan harian dengan minum sedikit tapi sering antara buka puasa dan sahur. Hindari minum terlalu banyak dalam sekaligus sebelum puasa dimulai. Hal ini justruakan membuat ibu sering buang air kecil dan menjadi haus lebih cepat.

2. Pilih makanan bergizi saat sahur

Saat sahur, pilihlah makanan dengan gizi seimbang yang mencakupi protein dan karbohidratkompleks agar ibu menyusui mendapat energi cukup untuk menjalankan puasa selamaseharian penuh.

3. Segera berbuka

Saat waktu berbuka tiba, ibu sebaiknya lekas membatalkan puasa dengan mengonsumsi makanan alami berenergi tinggi untuk memulihkan energi dengan cepat, misalnya denganmengonsumsi kurma. Ibu juga dapat membuat smoothies kurma dengan susu sebagai variasi.

4. Hands-on breastfeeding

Let down reflex (LDR) dapat melambat saat berpuasa. Ibu dapat menanganinya dengan menyusui sambil memijat halus dari pangkal payudara ke ujung untuk membantu aliran ASI lebih deras, sehingga anak dapat puas lebih cepat.

5. Menjaga produksi ASI

Saat ibu memompa ASI, beberapa ibu kerap mendapatkan jumlah yang lebih sedikit daribiasanya. Meskipun demikian, ibu harus tetap tenang. Ingat prinsip supply and demand.Semakin sering payudara dikosongkan, produksi juga akan meningkat. Pastikan anakmenyusui on demand secara optimal dengan memperhatikan posisi dan perlekatan.

6. Semua butuh waktu

Biasanya membutuhkan beberapa hari atau minggu untuk tubuh ibu dan anak menyesuaikan terhadap rutinitas puasa di bulan Ramadan. Jadi, tetap positive thinking ya.K apanpun saat berpuasa, apabila ibu merasa terlalu lemas, jangan ragu untuk membatalkan puasa.

Penting bagi ibu untuk mempertimbangkan baik-baik kondisi ibu serta kondisi si kecil sebelum memutuskan untuk melanjutkan puasa. Jangan lupa juga untuk menyempatkan istirahat yang cukup agar stamina tetap terjaga.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.