Sukses

Cara Pilih Olahraga bagi Pasien Obesitas, Tidak Perlu yang Langsung Buat Engap

Olahraga untuk pasien obesitas membutuhkan oksigen agar bisa membakar lemak.

Liputan6.com, Jakarta Bagi pasien obesitas, melakukan olahraga bisa jadi sesuatu yang begitu sulit. Di tengah melakukannya pun terkadang napas sudah terengah-engah.

Namun ternyata, olahraga yang tepat bagi pasien obesitas bisa dimulai dengan cara berbeda lho yakni tanpa membuat Anda merasa engap. Seperti yoga, misalnya.

Spesialis kedokteran olahraga, dr Anita Suryani menjelaskan bahwa olahraga yang cocok bagi pasien obesitas tidak boleh yang memiliki intensitas tinggi.

"Olahraga untuk pasien obesitas itu bukan olahraga yang berat, dalam arti intensitasnya tinggi membuat pelaku olahraga ini tidak bisa cukup oksigen yang masuk, tidak bisa cukup napas," ujar Anita dalam webinar bertema Obesitas, Bukan Soal Tak Pantas, Rabu (30/3/2022).

"Untuk membakar lemak itu, metabolic-nya mesti sempet napas karena oksigen. Nah, olahraga yang terlalu tinggi intensitasnya seperti berlari atau intinya yang bikin kita ngos-ngosan itu justru kurang tepat untuk membakar lemak pada pasien obesitas," tambahnya.

Anita mengungkapkan, pasien obesitas membutuhkan oksigen untuk membakar lemak. Artinya, seseorang yang masuk dalam kategori obesitas harus tetap bisa bernapas ketika melakukan olahraga.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lalu, harus mencoba olahraga seperti apa?

Dalam kesempatan yang sama, Anita menjelaskan bahwa pasien obesitas bisa mencoba jenis olahraga seperti jalan cepat, sepeda santai, dan lain-lain.

"Jadi pas olahraga itu dia masih bisa napas karena memang butuh oksigen untuk bakar lemak itu," kata Anita.

Resep selanjutnya, Anita menuturkan bahwa olahraga pada pasien obesitas juga harus dilakukan dengan durasi yang lama. Meskipun dalam intensitas yang ringan sampai sedang.

"Karena glukosa lebih gampang dibakar, biasanya dia 30 menit pertama akan memakai glukosa cadangan. Setelah 30 menit itu berlalu, barulah lemak-lemak itu bisa dibakar," ujar Anita. 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.