Sukses

IDI Sukoharjo Minta Tidak Kaitkan Sunardi dengan Profesi Sebagai Dokter

Kasus terorisme yang disangkakan kepada Dokter Sunardi tidak dikaitkan dengan profesinya.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Ikatan Indonesia (IDI) Cabang Sukoharjo, Jawa Tengah, dokter spesialis bedah Arif Budi Satria meminta masyarakat tidak menyangkutpautkan kasus terorisme yang disangkakan kepada Sunardi dengan profesinya sebagai dokter.

“Agar tidak terjadi distorsi, kami meminta masyarakat agar tidak menyangkutpautkan kasus terorisme yang disangkakan kepada Sunardi dengan profesinya sebagai dokter." kata Arif.

"Perlu ada koreksi penyebutan, jangan almarhum dokter Sunardi tapi Bapak Sunardi," lanjutnya dalam keterangan resmi yang diterima Health-Liputan6.com pada Senin (14/3/2022).

Hal itu lebih baik karena menurut Arif, kondisi serupa bisa juga terjadi pada profesi lain.

Selain itu, Arif mengatakan bahwa terorisme juga berlawanan dengan ikhtiar dokter.

Dalam sumpah dokter ada poin dimana para dokter diminta berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien.

Terorisme juga sangat berlawanan dengan fokus utama IDI yakni sebagai organisasi profesi kedokteran yang selalu mengedepankan humanisme.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

IDI Sukoharjo Sudah Bertemu Polda Jateng, Hasilnya?

Arif serta Wakil Ketua IDI Sukoharjo, Muhammad Daris Raharjo telah melakukan pertemuan dengan kepolisian terkait Sunardi. Dalam pertemuan tersebut IDI Sukoharjo bertemu Kabid Humas Polda Jateng Muhammad Iqbal Alqudusy dan Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.

Dari pertemuan tersebut, Muhammad Iqbal Alqudusy mengatakan, peristiwa ini tidak ada kaitannya dengan profesi Sunardi sebagai dokter.

Bila dari sudut pandang profesi medis, semasa hidup Sunardi sosok yang aktif terjun membantu bila ada bencana alam.

"Secara profesi medis, almarhum dikenal sebagai sosok dengan jiwa sosial yang tinggi dan selalu aktif turun menangani pasien saat ada bencana alam," kata Arif.

3 dari 3 halaman

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.