Sukses

Identifikasi Stunting Lebih Dini, Posyandu di Bantul Gencar Lakukan Ini

Upaya mengidentifikasi stunting lebih dini yang dilakukan posyandu di Bantul.

Liputan6.com, Bantul Upaya mengidentifikasi stunting lebih dini, Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih mengatakan, posyandu di wilayahnya gencar melakukan sejumlah hal. Terutama pendampingan kesehatan terhadap para ibu hamil untuk melihat risiko stunting.

Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Bantul memberikan dukungan terhadap penurunan stunting dimulai dengan posyandu-posyandu yang sudah ada. 

“Ada 933 posyandu yang ada di Kabupaten Bantul, diberikan alokasi Rp50 juta per pedukuhan. Total anggaran yang diberikan untuk seluruh posyandu Rp40,5 milliar, di antaranya, pemanfaatannya untuk penanggulangan stunting,” jelas Abdul Halim saat acara Launching Program Pendampingan, Konseling dan Pemeriksaan Kesehatan dalam Tiga Bulan Pra Nikah sebagai Upaya Pencegahan Stunting dari Hulu kepada Calon Pengantin di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Jumat (11/3/2022).

Posyandu-posyandu di pedukuhan harus mengetahui secara pasti, berapa jumlah ibu hamil, berisiko tinggi dan kemudian dikoordinasikan dengan puskesmas. 

“Data itu sudah ada di kami. Termasuk bagi yang kurang teredukasi, merawat kandungan harus dipandu oleh tenaga kesehatan,” lanjut Abdul Halim.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cegah Risiko Bayi Lahir Stunting

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menambahkan, pencegahan stunting juga dilakukan dengan pemeriksaan kesehatan sebelum menikah.

Harapannya, faktor risiko yang dapat melahirkan bayi stunting bisa teridentifikasi lebih dini dandihilangkan sebelum menikah dan hamil.

Salah satu fokus dalam pendampingan adalah meningkatkan pemenuhan gizi calon pengantin untuk mencegah kekurangan gizi kronis dan anemia. Kedua hal ini sebagai salah satu risiko yang dapat melahirkan bayi stunting.  

Pendampingan yang dimaksud dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari tiga unsur, yaitu kader KB, PKK, dan bidan/petugas kesehatan. Mereka diberikan tugas untuk memberikan informasi, edukasi, dan konseling secara virtual atau tatap muka kepada calon pengantin yang akan melakukan pernikahan dalam waktu dekat.

3 dari 3 halaman

Infografis Ibu Hamil Sudah Bisa Dapatkan Vaksin Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.