Sukses

Angka Kesembuhan Lebih Banyak dari Kasus COVID Harian, Kasus Aktif pun Turun Drastis

Meski kasus COVID lebih sedikit dari angka kesembuhan tapi kerja sama semua pihak masih harus dijalankan.

Liputan6.com, Jakarta - Angka kesembuhan pada Sabtu, 5 Maret 2022, lebih banyak dibanding dengan kasus COVID-19. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 46.669 dinyatakan sembuh dari Corona.

Sedangkan kasus COVID pada hari kemarin tercatat sebanyak 30.156 jiwa. Namun, yang meninggal berada di angka 300-an.

Selain angka kesembuhan yang terus meningkat, kasus aktif COVID-19 juga mengalami penurunan secara konsisten. Pada hari kemarin saja menyentuh 500.418 jiwa atau turun sebesar 16.835 orang dibanding Jumat, 4 Maret 2022, yang tercatat di angka 517.253.

Tak hanya itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) melaporkan angka ketirisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit juga masih bertahan di posisi 31 persen dari kapasitas nasional.

"Dari pantuan kondisi penanganan pandemi COVID-19 secara harian maupun mingguan, meskipun beberapa indikator menunjukkan angka yang positif secara konsisten, tapi kita masih perlu kerja keras dan kerja sama semua pihak agar pandemi bisa terkendali seperti yang diharapkan," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI, dr Siti Nadia Tarmizi M Epid.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Upaya Mengendalikan Pandemi COVID-19

Lebih lanjut Nadia, mengatakan, pemerintah terus mengupayakan agar pandemi COVID-19 di Indonesia dapat terkendali. Salah satu indikator yang terus dipantau adalah positivity rate dengan target di bawah lima persen.

Positivity rate pada Jumat berada di posisi 13,58 persen, turun dari angka 17,43 persen pada Kamis, 3 Maret 2022. Dengan begitu, kata Nadia, rata-rata positivity rate mingguan berubah menjadi 15,87 persen, berkurang dari posisi sebelumnya di angka 16,49 persen.

"Mempertimbangkan rentannya lansia yang terinfeksi COVID-19 menjadi bergejala berat dan berisiko fatal, pemerintah mengimbau agar lansia berkonsultasi ke dokter dan ke rumah sakit untuk menerima perawatan," katanya.

"Langkah ini juga penting untuk membantu menekan angka kematian terutama pada golongan lansia," Nadia menekankan.

 

3 dari 4 halaman

Isoman di Rumah

Sementara itu untuk masyarakat umum lainnya, apabila terinfeksi COVID-19 dan tanpa gejala (OTG) maupun bergejala ringan, bisa dirawat isolasi mandiri (isoman) di rumah maupun di isolasi terpusat (isoter) yang disediakan pemerintah.

Menurut Nadia, fasilitas pelayanan kesehatan dan tenaga kesehatan baik di puskesmas, isoter, maupun konsultasi jarak jauh menggunakan fasilitas telemedisin bisa dimanfaatkan masyarakat dengan gejala ringan ataupun OTG.

“Pemerintah juga terus memperluas dan mempercepat cakupan vaksinasi primer dua dosis ditambah vaksinasi lanjutan (booster), guna memperkuat pertahanan masyarakat dari infeksi COVID-19, terutama dari gejala berat dan risiko kematian,” pungkas Nadia dikutip dari situs Sehat Negeriku pada Minggu, 6 Maret 2022.

4 dari 4 halaman

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.