Sukses

Termasuk Gemuk atau Obesitas? Cek Faktor Penentunya

Obesitas tidak hanya ditentukan melalui satu aspek seperti BMI.

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kedokteran olahraga Sophia Hage mengungkapkan bahwa saat ini penentuan terkait obesitas tidak hanya dilihat dari satu aspek seperti body mass index (BMI).

Jika dulu, seseorang dapat dikatakan kelebihan berat badan jika memiliki BMI diatas 22,9. Serta, dapat dikatakan obesitas apabila BMI-nya berada diatas 25.

Namun, kini paradigma terkait obesitas ternyata telah mengalami perubahan. Faktor penentu obesitas tak hanya dilihat dari BMI seperti dahulu kala.

"Muncul parameter kedua yang namanya komposisi tubuh atau persentase lemak dan massa otot. Di sini baru dilihat bagaimana komposisi lemak dan otot didalam tubuh seseorang," ujar Sophia dalam siaran langsung bersama Kementerian Kesehatan ditulis Jumat, (4/3/2022).

Standar persentase lemak dan otot inilah yang nantinya ikut menjadi penentu apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak. Kedua standar inipun akan berbeda bagi tiap kelompok usia.

Terlebih untuk wanita, yang dianggap membutuhkan persentase lemak lebih tinggi. Persentase lemak yang lebih tinggi pada wanita berfungsi untuk membuat siklus menstruasi berjalan dengan sehat.

"Jadi kalau kita mau bilang seseorang obesitas, sekarang sudah tidak sesederhana lihat berat badan. Tapi harus diukur persentase lemak, usia, dan jenis kelaminnnya," kata Sophia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pengecekan obesitas

Menurut Sophia, untuk mengecek apakah seseorang mengalami obesitas sebenarnya dapat dilakukan oleh dokter manapun yang memiliki kemampuan untuk menghitung parameter tersebut.

"Karena hitung-hitungan itu dapat dilakukan oleh dokter umum maupun dokter spesialis. Tentunya kalau ingin menghindari atau mau tahu lebih detail lagi, sebaiknya memang pergi (ke dokter) sesuai dengan peminatan," ujar Sophia.

Contohnya, jika Anda ingin memperbaiki gaya hidup dari pola makan, aktivitas fisik, hingga olahraga, Anda pun bisa berkonsultasi dengan dokter gizi maupun dokter spesialis kedokteran olahraga.

Dengan begitu, konsultasi dapat menjadi lebih terarah sesuai dengan tujuan yang ingin Anda capai.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.