Sukses

Anak Obesitas dengan Leher Kehitaman, Segera Periksakan ke Dokter

4 Maret diperingati sebagai Hari Obesitas Sedunia.

Liputan6.com, Jakarta Tanggal 4 Maret selalu diperingati sebagai Hari Obesitas Sedunia. Tahun ini, obesitas pada anak menjadi salah satu topik bahasan yang diangkat.

UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Winra Pratita mengungkapkan bahwa obesitas pada anak memiliki beberapa tanda yang dapat diwaspadai.

"Memang yang perlu kita waspadai adalah jika sudah terjadi komorbiditas. Komorbiditas itu banyak dari ujung kepala sampai kaki," ujar Windra dalam seminar media Hari Obesitas Sedunia 2022 pada Rabu, (2/3/2022).

Winra menjelaskan, salah satu contohnya adalah anak mendengkur saat tidur. Hal ini dikarenakan mendengkur bisa menjadi tanda terjadinya Obstructive Sleep Apnoea Syndrome (OSAS).

OSAS sendiri merupakan gangguan pernapasan yang terjadi saat tidur. Frekuensinya pun bisa meningkat karena obesitas yang terjadi.

"Warning sign misalnya anak kalau tidur ngorok. Jangan-jangan sudah terjadi Obstructive Sleep Apnea Syndrome atau OSAS," kata Windra.

Selain itu, nyeri di area perut kuadran kanan atas juga bisa menjadi contoh kedua dari anak yang mengalami obesitas.

"Mungkin anak mengalami nyeri perut di kuadran kanan atas. Jangan-jangan sudah terjadi hepatomegali atau mungkin ada batu empedu bisa terjadi pada komorbid obesitas sendiri," ujar Winra.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warna kegelapan pada leher

Dalam kesempatan yang sama, Windra menjelaskan bahwa munculnya area atau warna kegelapan di leher (akantosis nigrikans) juga bisa menjadi tanda dari obesitas.

"Kita lihat lagi, anaknya ini gemuk, obesitas, di belakang lehernya ada akantosis nigrikans. Nah haruslah kita periksa lebih jauh," kata Winra.

"Jangan-jangan sudah terjadi resistensi insulin atau sudah terjadi diabetes melitus tipe 2 pada anak tersebut," tambahnya.

Menurut Winra, hal-hal tersebutlah yang dapat menjadi beberapa tanda obesitas pada anak yang sudah menjadi komorbiditas.

Sehingga, penting untuk segera menindaklanjuti kondisi tersebut sembari memantau tumbuh kembang sang anak lewat mengontrol asupannya sehari-hari.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.