Sukses

Bantu Percepatan Vaksinasi COVID-19 di Brebes, BKKBN Targetkan 2.000 Warga

BKKBN Dukung Percepatan Vaksinasi dan Penurunan Stunting di Brebes

Liputan6.com, Jawa Tengah - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, tengah menargetkan percepatan vaksinasi COVID-19 di dua desa di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Dua desa tersebut adalah Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan dan Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, dengan jumlah sebanyak 2.000 ribu warga.

Hasto, mengatakan, vaksinasi yang ditargetkan pada warga lanjut usia (lansia) --- baik yang baru menerima dosis pertama, kedua, maupun vaksin booster --- tersebut akan dilaksanakan hingga akhir Februari 2022.

"Saya optimis tercapai karena di Brebes penduduknya banyak. Itu hanya yang dikerjakan BKKBN, nanti kalau yang lain kan masih banyak ada dari BIN, TNI, Polri," kata Hasto dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu, 26 Februari 2022.

Lebih lanjut Hasto berharap bahwa BKKBN juga dapat membantu merealisasikan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi untuk menghabiskan 18 juta vaksin hingga Februari ini.

"Diharapkan distribusi vaksin yang digelar BKKBN di seluruh titik di Indonesia bisa mencapai 4 juta dosis," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apresiasi untuk BKKBN

Dalam kesempatan ini, Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti, A.Md., S.E Priyanti mengapresiasi BKKBN dalam percepatan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Brebes.

Saat ini, kata dia, Kabupaten Brebes masih berstatus PPKM level 2. Oleh sebab itu, pemerintah Kabupaten Brebes ingin mengejar status PPKM level 1.

"Kami Pemerintah Daerah menyampaikan terima kasih kepada Kepala BKKBN Pusat atas kunjungannya langsung meninjau percepatan vaksinasi dan mendukung langsung juga memberikan anggaran kepada Kabupaten Brebes untuk pelayanan kesehatan percepatan penanganan stunting, Keluarga Berencana, sampai Rp 15,7 miliar, inikan luar biasa," kata Idza.

3 dari 3 halaman

Infografis Bedanya Vaksin Primer dengan Booster Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.