Sukses

Waspada! Tren Kenaikan Kasus COVID Mulai Bergeser ke Luar Jawa-Bali

Kenaikan kasus COVID mulai terjadi ke luar Jawa-Bali setelah lima minggu menghantam Jawa-Bali

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID di Indonesia mengalami peningkatan selama lima minggu terakhir. Kenaikan kasus pun mulai terjadi di beberapa provinsi di luar wilayah Jawa-Bali.

Meningkatnya kasus COVID-19 dikhawatirkan turut meningkatkan angka keterisian tempat tidur atau bed cccupancy rate (BOR) serta angka kematian.

Oleh sebab,  Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengingatkan masyarakat untuk waspada.

Menurut Wiku, kewaspadaan perlu diterapkan secara menyeluruh sebab data menunjukkan telah terjadi pergeseran tren kasus COVID-19 ke provinsi luar Jawa-Bali.

"Perlu saya tekankan, saat ini kita perlu waspada secara menyeluruh sebab data menunjukkan telah terjadi pergeseran tren ke provinsi luar Jawa-Bali," Kata Wiku saat menyampaikan keterangan pers pada Selasa, 22 Februari 2022.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sebelumnya

Sebelumnya, proporsi kasus nasional sangat didominasi provinsi-provinsi di Jawa-Bali dengan persentase 95,34 persen. Namun, angka ini semakin menurun dan kontribusi dari provinsi luar Jawa Bali meningkat dari 3-4 persen hingga mencapai 24 persen dari total kasus nasional. Kenaikannya pun lebih cepat dan signifikan.

Januari lalu, kasus mingguan di luar Jawa-Bali berkisar 600 kasus, sekarang angkanya meningkat tajam menjadi 95 ribu kasus. Bahkan, kenaikan kasus dari 10 provinsi luar Jawa-Bali naik 100-300 kali lipat. Angka ini sangat tinggi jika dibandingkan pada awal Januari lalu yang berkisar 40 kasus.

Dari perbandingan data akhir Januari 2022 dengan beberapa pekan terakhir, Sumatera Utara mengalami kenaikan kasus mingguan tertinggi dengan penambahan sebesar 12 ribu kasus dalam 1 minggu. Disusul Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur yang bertambah 10 ribu kasus, Sumatera Selatan 6.600 kasus, Sulawesi Utara 5.800, Lampung 5.500, Papua 4.400, Riau dan Kalimantan Selatan 4.200 kasus, serta Sumatera Barat 3.400 kasus.

3 dari 4 halaman

Angka Kematian dan BOR Ikut Naik

Meskipun tidak setinggi pada masa dominasi Delta, tapi angka BOR dan kematian juga ikut naik. Angka kematian pada 9 dari 10 provinsi tersebut meningkat hingga 29 kali lipat kecuali Papua.

Padahal, sebelumnya provinsi-provinsi tersebut hampir tidak mencatatkan angka kematian atau sangat minim sekitar 1-5 kematian dalam 1 minggu. 

Saat ini, Kalimantan Selatan dengan kenaikan angka kematian tertinggi yaitu 29 orang meninggal dalam 1 minggu, diikuti Sulawesi Selatan 27 kematian, Sumatera Selatan 26 kematian, Lampung 25 kematian, dan Kalimantan Timur 19 kematian.

Sementara dari sisi BOR Isolasi RS rujukan, 10 provinsi mengalami tren kenaikan. Di akhir Januari lalu, BOR di 10 Provinsi ini berkisar 2-5 persen, tapi saat ini menjadi 20-40 persen. Dari data per 20 Februari 2022, BOR pada 7 dari 10 provinsi ini sudah melebihi 30 persen.

Bahkan, di Sumatera Selatan sudah mencapai 45 persen. Disusul Sulawesi Utara 38 persen, Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara 35 persen, Lampung 33 persen, Kalimantan Timur 33 persen, serta Kalimantan Selatan 31 persen. Hanya Papua yang BOR-nya masih rendah, yaitu 19 persen.

4 dari 4 halaman

Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.