Sukses

Efikasi Booster Vaksin Sinovac Capai 74 Persen, Masa Iya?

Booster menggunakan Vaksin Sinovac memiliki efikasi 74 persen

Liputan6.com, Jakarta Sebuah bagan menunjukkan bahwa nilai efikasi vaksin booster Sinovac dengan dosis pertama dan kedua vaksin yang sama mencapai 74 persen.

Mengenai hal ini, Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman, Wien Kusharyoto, memiliki data sendiri. Dalam studi yang dilakukan di Brasil, booster vaksin Sinovac meningkatkan perlindungan sebanyak 80 persen dari COVID-19 varian Delta.

Sedangkan pada Omicron, suntik booster menggunakan Sinovac meningkatkan antibodi dan netralisasi virus sebanyak 35 persen.

“Kalau booster dengan menggunakan Sinovac boleh dikatakan perlindungannya rendah hanya terjadi peningkatan yang tidak terlalu signifikan dalam jumlah antibodi dan netralisasi virus,” kata Wien dalam seminar daring Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rabu (26/1/2022).

Peningkatan jumlah antibodi oleh vaksin booster Sinovac setelah vaksin pertama dan kedua dengan vaksin yang sama hanya tiga hingga lima kali lipat.

Menurut Wien, ini lebih rendah ketimbang booster dengan vaksin selain Sinovac.

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Setelah Booster Pfizer

Wien juga menjelaskan bahwa booster Pfizer setelah vaksin pertama dan keduanya Sinovac dapat meningkatkan perlindungan hingga 100 persen.

“Hasil ini saya peroleh 4 hari lalu jadi relatif baru, di sini terlihat bahwa pemberian booster dari Pfizer meningkatkan perlindungan yang lebih tinggi yakni 100 persen.”

Vaksin lainnya yakni booster Janssen dapat meningkatkan perlindungan hingga 95 persen. Di sisi lain, vaksin booster AstraZeneca juga dapat meningkatkan perlindungan hingga 100 persen dari varian Delta.

3 dari 4 halaman

Penurunan Efektivitas Vaksin

Wien juga menjelaskan bahwa efektivitas vaksin lebih rendah terhadap Omicron, kecuali dilakukan pemberian booster. Vaksin booster juga memberi perlindungan kuat pada risiko hospitalisasi atau rawat inap.

Sekitar enam bulan setelah vaksin kedua, perlindungannya menurun drastis hingga ke angka dua persen. Namun, jika booster dilakukan, perlindungannya kembali naik hingga 63 persen.

Wien juga mengingatkan bahwa penurunan efektivitas tidak hanya terjadi pada vaksin primer tapi juga pada vaksin booster.

“Namun, booster pun seiring berjalannya waktu akan berkurang efektivitasnya setelah kira-kira 2 setengah bulan tapi penurunannya cenderung landai (94 persen di minggu kedua menjadi 89 persen di minggu ke-10.”

 

4 dari 4 halaman

Infografis 6 Cara Hindari COVID-19 Saat Bepergian dengan Pesawat

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.