Sukses

Tak Hanya Anak, Separation Anxiety Juga Terjadi pada Orang Dewasa

Separation anxiety tak jarang juga terjadi pada orang dewasa.

Liputan6.com, Jakarta Umumnya separation anxiety akan terjadi pada anak bayi hingga usia tiga tahun. Fase tersebut pun wajar terjadi dalam masa pertumbuhan anak. Namun ternyata, fase satu inipun juga bisa terjadi pada orang dewasa, lho.

Separation anxiety sendiri merupakan rasa takut atau kecemasan yang muncul saat seseorang berada jauh secara fisik dengan orang-orang yang memiliki ikatan emosional dengannya.

"Biasanya terjadi pada usia enam bulan hingga tiga tahun. Ada rasa cemas ketika berpisah dengan orang yang dicintai dan itu fase yang wajar," ujar psikolog klinis Judy Ho dikutip Health, Kamis (30/12/2021).

"Itu sebenarnya menunjukkan keterikatan emosional dan sosial yang baik dari anak pada figur orang dewasa yang merawatnya. Namun jika itu terus berlanjut hingga dewasa, itu bisa masuk dalam klasifikasi gangguan kecemasan (anxiety disorder)," tambahnya.

Orang dewasa yang memiliki separation anxiety akan merasa begitu kesulitan saat harus berada pada situasi apapun yang menjauhkan mereka dari orang-orang yang mereka sayangi. Bahkan, rasa khawatir berlebih pun bisa terus bermunculan di kepala.

"Separation anxiety akan membuat seseorang merasakan tekanan dan kecemasan yang ekstrem pada saat berjauhan dengan orang-orang terdekatnya. Terus-menerus memikirkan, atau akhirnya menjadi terlalu protektif," kata asisten profesor konseling Wake Forest University, Allison Forti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Asal mula

Separation anxiety yang muncul pada orang dewasa diyakini dapat terjadi karena kenangan pada masa kanak-kanak. Artinya, hal inipun sebenarnya bisa dicegah sejak kecil.

Para ahli pun setuju bahwa seseorang yang mengalami separation anxiety ketika anak-anak cenderung akan beresiko lebih tinggi untuk mengalaminya lagi kelak saat dewasa.

"Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan separation anxiety atau gangguan kesehatan mental lainnya, Anda juga bisa lebih beresiko untuk mengalaminya," ujar Asisten profesor psikologi Columbia University Medical Center, Elizabeth Zakarin.

3 dari 4 halaman

Gejala dan konsekuensinya

Elizabeth menambahkan, ada banyak tanda saat seseorang mengalami separation anxiety. Pertama, ada rasa takut terus-menerus saat harus berjauhan.

Kedua, kemungkinan akan muncul obsesi atau pikiran bahwa sesuatu yang buruk mungkin terjadi pada orang yang mereka cintai ketika sedang berjauhan.

"Dalam ranah orang dewasa, separation anxiety bisa memiliki konsekuensi yang cukup signifikan dalam kehidupan sosial dan pekerjaan. Itu bisa menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan kerja hingga kemampuan untuk menjalani kehidupan yang menyenangkan secara seutuhnya," ujar Allison.

4 dari 4 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.