Sukses

Pasangan Nyaris Sempurna, Kok Masih Selingkuh?

Baik, pekerja keras, pengertian, dan segala hal-hal baik sudah ada di Si Dia tapi kok pasangan masih selingkuh. Psikolog klinis ungkap faktor di baliknya.

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak alasan mengapa orang yang sudah memiliki pasangan nyaris sempurna tetap selingkuh. Motivasi untuk melakukan perselingkuhan pun sangat luas dan bervariasi.

Berdasarkan beberapa penelitian, perselingkuhan umumnya dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan, jelas psikolog Jovita Maria Ferliana MPsi pada Liputan6.com, Selasa (28/12/2021).

Secara genetik, orang yang memiliki kebiasaan selingkuh biasanya dalam pohon keluarganya juga terdapat sejarah perselingkuhan. Baik itu dilakukan oleh orang tua, paman bibinya, atau kakek neneknya.

"Jadi memang dapat dilihat secara genetik," kata Jovita.

Sedangkan jika dilihat dari faktor lingkungan, hal ini dapat dilihat dari lingkaran pergaulan mereka yang pada dasarnya banyak yang melakukan perselingkuhan. Sehingga mereka menganggap perselingkuhan sebagai hal yang wajar. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bisa Juga karena Kinerja Otak

Selain faktor genetik dan lingkungan, perselingkuhan juga dapat disebabkan oleh reaksi kimia dalam otak, yaitu dopamin.

Dopamin merangsang sistem motivasi dan kesenangan sehingga memicu mereka untuk mencari sensasi menyenangkan yang sama dari sebuah perselingkuhan.

"Orang-orang seperti ini biasanya disebut memiliki jiwa petualang, yang membuat mereka merasa ada yang perlu dipenuhi," ucap Jovita.

Mereka akan merasa bahwa kehidupan yang biasa-biasa tidaklah menarik dan akan terus mencari tantangan tapi tidak pada hal yang benar yang berkaitan dengan hubungan mereka. 

Perselingkuhan juga dapat terjadi pada orang yang awalnya tidak memiliki niat tapi secara tidak sengaja mendapat kesempatan.

"Ini biasanya terjadi secara online," kata Jovita.

Mereka biasanya mendapat pesan atau direct message dari orang asing yang ingin berkenalan. Hal ini bisa berujung menumbuhkan rasa di antara keduanya setelah terus menerus merespon pesan tersebut.

 

Reporter: Lianna Leticia

3 dari 3 halaman

Infografis 5 Komitmen Bersama Tangani Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.