Sukses

Komnas KIPI: Hilangnya Penglihatan Warga Malang Tak Terkait Vaksinasi COVID-19

Seorang warga Arjowinangun Kota Malang, Joko Santoso, mengalami kehilangan penglihatan usai menjalani vaksinasi COVID-19 jenis AstraZeneca pada 3 September 2021.

Liputan6.com, Jakarta Seorang warga Arjowinangun Kota Malang, Joko Santoso, sempat mengalami kehilangan penglihatan usai menjalani vaksinasi COVID-19 jenis AstraZeneca pada 3 September 2021.

Selama 3 hari, ia mengalami buta total hingga akhirnya penglihatannya perlahan membaik walau belum 100 persen.

"Sekarang kondisinya masih 75 persen. Melihat dari jarak dekat masih kabur, hanya terlihat hitam putih," kata Joko di Malang, Kamis, (2/12/2021) mengutip Surabaya Liputan6.com.

Menanggapi hal ini, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Profesor Hinky Hindra Irawan Satari SpA(K) mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan audit bersama Kelompok Kerja (Pokja) KIPI Malang, Komite Daerah (KOMDA) KIPI Jawa Timur, dan Pimpinan Rumah Sakit dr. Saiful Anwar Malang.

Setelah mempelajari data termasuk gejala dan hasil pemeriksaan fisik, Joko Santoso mengalami neuritis optikus, yakni peradangan di bagian mata.

“Kami mempelajari mulai dari gejala dan pemeriksaan fisik diagnosisnya neuritis optikus jadi peradangan pada bagian mata. Keadaan ini tidak muncul begitu saja saat vaksin COVID, sebelum vaksin pun kondisi ini sudah ada,” kata Hindra kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Senin (6/12/2021).

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

VIDEO: Kemenkes Hentikan Sementara 445.480 Dosis Vaksin AstraZeneca

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Belum Cukup Bukti

Secara keseluruhan, hanya satu atau dua laporan dari luar negeri yang menyebutkan gejala serupa pasca vaksinasi. Setelah dilakukan telusur diduga ada protein vaksin yang tidak dikenal dan berkaitan dengan autoimun.

“Setelah dilakukan tes pada binatang percobaan di lab, tidak terbukti. Kita juga tidak melihat ada kondisi autoimun pada pasien. Kemudian, vaksin AstraZeneca juga biasa dikaitkan dengan trombosit tertentu tapi kondisi trombosit pada orang yang bersangkutan ini normal.”

Jadi, lanjutnya, Komnas KIPI tidak bisa menyebutkan bahwa kondisi hilangnya penglihatan Joko berkaitan dengan vaksinasi COVID-19.

“Namun, memang golongan penyakit ini sedang diamati di seluruh dunia. Kita juga melakukan pengamatan di 14 rumah sakit di Indonesia untuk melihat penyakit-penyakit yang berpotensi berkaitan dengan KIPI vaksin COVID.”

“Hingga saat ini belum cukup bukti untuk mengaitkan kebutaan yang dialami dengan vaksin yang diberikan.”

3 dari 4 halaman

Kisah Joko

Sebelumnya, kisah Joko sakit gangguan mata usai vaksinasi AstraZeneca di Malang ini viral si media sosial.

Istrinya menuliskan cerita itu di salah satu grup Facebook di Malang. Joko mengatakan, setelah tiga bulan berselang kondisi kesehatannya belum pulih seperti sedia kala. Tim dokter yang menanganinya pun tak bisa menjelaskan penyebab utama gangguan penglihatan itu.

Ia menceritakan, pada Jumat, 3 September 2021 ikut vaksinasi dosis pertama menggunakan AstraZeneca. Lokasi suntik vaksin memanfaatkan rumah ketua rukun warga (RW) tempat tinggalnya. Saat skrining awal, tim medis menyatakan kondisi kesehatannya normal dan bisa ikut suntik vaksin.

"Tekanan darah normal, semua bagus. Saya juga tak punya riwayat penyakit seperti hipertensi," ucap Joko.

Setelah tiba giliran, ia disuntik vaksin lalu pulang ke rumah sekitar pukul 11.00. Tiba di rumah, ia merasa ada yang tak beres dengan kondisi tubuhnya. Mual-mual dan dua kali muntah di rumah. Ia pun menelpon istrinya yang sedang bekerja agar segera pulang.

"Istri saya memberi vitamin C, lalu saya minum dan langsung istirahat," ucap Joko.

Masalah gangguan penglihatan itu mulai muncul sekitar pukul 22.00. Pandangan matanya kabur saat melihat di dalam rumah, termasuk saat istrinya berada di dekatnya sambil bermain ponsel. Ia menganggap kondisi itu seperti pertanda mengantuk.

"Padahal biasanya saya itu tak pernah tidur jam segitu, selalu di atas jam 10 malam," tutur Joko.

Pada Sabtu pagi, pandangan matanya pun gelap gulita. Kondisi itu segera dilaporkan ke ketua RW di lingkungannya. Ia segera dibawa ke RS Refa Husada dengan menjelaskan sakit usai vaksinasi di Malang. Oleh pihak rumah sakit itu, ia dirujuk ke RS Saiful Anwar Malang untuk penanganan lebih lanjut.

"Dokter juga bingung karena semua normal. Tak ada masalah gula darah maupun tekanan darah," ujar Joko.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Yuk Kenali KIPI dan Penanganan Usai Disuntik Vaksin COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.