Sukses

Pemusik Jazz Idang Rasjidi Meninggal Dunia, Sebelumnya Alami Komplikasi Diabetes hingga Pengapuran

Idang Rasjidi tutup usia setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Azra Bogor, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta - Pemusik jazz senior Idang Rasjidi meninggal dunia Sabtu, 4 Desember 2021, sekitar pukul 23.35 WIB. Kabar duka kepergian sang musisi dibagikan oleh putranya Shadu Rasjidi melalui unggahan Instagram.

Idang Rasjidi tutup usia setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Azra Bogor, Jawa Barat.

"Innalillahi wa inailaihi rajiun, telah meninggal dunia Ayahanda kami tercinta Chaidar Idang Rasjidi, pukul 23.35 di RS Azra Bogor," tulis Shadu, Minggu (5/12/2021) dini hari.

Sebelumnya diketahui Idang Rasjidi mengalami komplikasi sejumlah penyakit sehingga dilarikan ke rumah sakit. Salah seorang kerabat Idang, Jilly Likumahuwa, membagikan catatan medis kesehatannya ketika sang musisi dilarikan ke rumah sakit. 

Jilly mengatakan melalui unggahan di Instagram pada 2 Desember 2021, komplikasi yang dialami Idang mirip dengan yang dialami almarhum Benny Likumahuwa, sahabat Idang.

“Jadi sakitnya Paps Idang Rasjidi memang bener-bener komplikasi sekali. Sangat-sangat mirip dengan sahabatnya Alm. Benny Likumahuwa hanya saja catatan komplikasinya Paps Idang Rasjidi seperti ini,” tulis Jilly Likumahuwa, seperti dikutip dari Kanal Showbiz Liputan6.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komplikasi 6 Penyakit

Setidaknya ada enam penyakit yang tengah dilawan oleh Idang, yakni:

  • Diabetes melitus/gula basah
  • Albumin/protein darah kurang
  • Lekosit kurang
  • Asam urat
  • Ginjal
  • Pengapuran pada punggung

Bahkan, Idang pun rencananya akan menjalani tindakan amputasi guna mencegah menjalarnya penyakit gula yang menggerogoti fisiknya. Hanya saja Idang perlu lebih dulu mendapat transfusi untuk menormalkan kadar albumin dan lekosit sebelum menjalani tindakan.

“Karena albumin dan lekositnya sangat kurang, maka akan ditransfusikan dua kantung darah A+ untuk membuat keduanya normal dan mmenuhi syarat untuk diambil tindakan amputasi,” Jilly Likumahuwa memaparkan. 

Tindakan amputansi ditunda jika jumlah albumin dan leukosit masih kurang meski telah menempuh tranfusi darah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini