Sukses

Sepsis, Penyakit yang Nyaris Bikin Chicco Jerikho Lewat

Aktor Chicco Jerikho diketahui sempat berperang melawan Sepsis

Liputan6.com, Jakarta - Aktor Chicco Jerikho mengidap penyakit serius sepsis yang diketahui sejak September 2021. Penyakit ini bahkan membuatnya nyaris meninggal dunia.

Kabar tidak menyenangkan ini dibagikan Chicco Jerikho di akun Instagram pribadinya. Suami Putri Marino bahkan sempat dilarikan ke rumah sakit akibat kondisinya yang tiba-tiba menurun dengan gejala sesak dan tekanan darah rendah hingga 60/40 mmHg.

“Saat itu Kondisi heart rate gue di bawah 50 dan tensi rendah sampe 60/40, jujur dengernya aja gue takut. hal yang gak pernah dibayangin sebelumnya masuk ruang high care unit (HCU)." tulisnya.

Tentang penyakit tersebut, sepsis.org menjelaskan bahwa sepsis adalah respons tubuh yang berlebihan dan mengancam jiwa terhadap infeksi yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan, kegagalan organ, dan kematian.

Dengan kata lain, ini adalah respons tubuh yang terlalu aktif dan beracun terhadap infeksi.

Seperti stroke atau serangan jantung, sepsis adalah keadaan darurat medis yang memerlukan diagnosis dan perawatan yang cepat. Sepsis dapat menyebabkan sepsis berat dan syok septik (peradangan seluruh tubuh).

VIDEO: Live IG Moviepedia Film AUM

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Terjadinya Sepsis

Sistem kekebalan biasanya bekerja untuk melawan kuman (bakteri, virus, jamur, atau parasit) untuk mencegah infeksi. Jika infeksi memang terjadi, sistem kekebalan akan mencoba melawannya, meskipun kadang memerlukan bantuan dengan obat-obatan seperti antibiotik, antivirus, antijamur, dan antiparasit.

 Namun, untuk alasan yang tidak dipahami para peneliti, terkadang sistem kekebalan berhenti melawan "penyerbu", dan mulai menyala dengan sendirinya. Ini adalah awal dari sepsis.

Beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena sepsis jika mereka berisiko lebih tinggi tertular infeksi. Ini termasuk anak-anak, lanjut usia (lanisa), pengidap penyakit kronis, dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah atau terganggu.

3 dari 4 halaman

Diagnosis dan Pencegahan

Pasien didiagnosis dengan sepsis ketika mereka menunjukkan serangkaian tanda dan gejala yang berhubungan dengan sepsis.

Sepsis tidak didiagnosis berdasarkan infeksi itu sendiri. Jika memiliki lebih dari satu gejala sepsis, terutama jika ada tanda-tanda infeksi atau termasuk dalam salah satu kelompok risiko yang lebih tinggi, dokter akan mencurigai sepsis.

Sepsis berkembang menjadi sepsis berat bila selain tanda-tanda sepsis, ada tanda-tanda disfungsi organ, seperti kesulitan bernapas (masalah dengan paru-paru), output urin rendah atau tidak ada (masalah ginjal), tes hati abnormal (masalah hati), dan perubahan status mental (masalah otak). Hampir semua pasien dengan sepsis berat memerlukan perawatan di unit perawatan intensif (ICU).

Sedang, syok septik adalah tingkat yang paling parah dan didiagnosis ketika tekanan darah turun ke tingkat yang berbahaya.

Studi melaporkan sekitar 30 persen pasien yang didiagnosis dengan sepsis berat tidak dapat bertahan hidup. Di sisi lain, 50 persen dari orang yang selamat dapat menderita sindrom pasca-sepsis. Sampai obat untuk sepsis ditemukan, deteksi dini dan pengobatan sangat penting untuk kelangsungan hidup dan membatasi disabilitas bagi mereka yang selamat.

Pencegahan sepsis dapat dilakukan dengan mencegah infeksi dengan menerapkan gaya hidup bersih dan sehat serta menghindari orang yang terinfeksi. Pencegahan lainnya dapat berupa vaksinasi untuk berbagai virus.

4 dari 4 halaman

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.