Sukses

Tak Hanya Vaksin, AstraZeneca Juga Tanam 20 Juta Pohon di Indonesia

Tak hanya berfokus pada produksi vaksin, AstraZeneca juga berupaya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dengan menanamkan 50 juta pohon di seluruh dunia.

Liputan6.com, Jakarta Seperti yang kita ketahui, AstraZeneca merupakan salah satu vaksin COVID-19 yang digunakan untuk masyarakat Indonesia. Namun, perusahaan satu ini ternyata tak hanya berfokus pada produksi vaksin, lho.

Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia Sewhan Chon mengungkapkan bahwa siang ini ia baru saja menanamkan 10 juta pohon bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Upaya tersebut masuk dalam program AstraZeneca yang diberi nama AZ Forest.

"Kita tidak hanya hidup dalam dunia dimana pandemi COVID-19 berlangsung. Tetapi kita juga menghadapi tantangan perubahan iklim," ujar Sewhan dalam wawancara bersama Health Liputan6.com, Selasa (30/11/2021).

Hal tersebutlah yang mendorong pelaksanaan program AZ Forest. Dimana AstraZeneca menanamkan 50 juta pohon di seluruh dunia, 40 persen diantaranya atau sekitar 20 juta pohon ditanamkan di Indonesia.

Dua provinsi yang menjadi pilihan adalah Jawa Barat dan Kalimantan Tengah. 20 juta pohon tersebut pun akan ditanam dengan nominal yang setara pada dua provinsi tersebut yakni dengan masing-masing 10 juta pohon.

"Program AZ Forest adalah komitmen global yang tujuannya untuk membangun lingkungan yang sehat. Jadi fokus AstraZeneca tidak hanya pada COVID-19 atau kesehatan saja, tapi juga lingkungan hidup," kata Sewhan.

"Tadi pagi yang dengan Gubernur Ridwan Kamil itu 10 juta untuk ditanam di bantaran Sungai Citarum dan 10 jutanya lagi di Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan," tambahnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, AstraZeneca mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi salah satu perhatian utama. Itulah mengapa sebanyak 20 persen pohon tersebut diberikan dan ditanamkan untuk Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

50 tahun berkontribusi

Meskipun nama AstraZeneca baru dikenal sejak pandemi COVID-19 berlangsung, perusahaan satu ini sebenarnya sudah ada di Indonesia sejak 50 tahun lalu. Awalnya, AstraZeneca memasuki Indonesia pada tahun 1971 dengan nama ICI Pharmaceutical.

"Kami bangga telah membangun landasan yang kuat dengan menyediakan berbagai obat baru dan inovatif di Indonesia selama 50 tahun terakhir," ujar Sewhan.

Pada tahun 1978, AstraZeneca menjadi perusahaan pertama yang membawa Klorokuin Fosfat untuk Malaria ke Indonesia. Tak hanya itu, AstraZeneca juga menjadi salah satu perusahaan yang menyediakan solusi terapi target untuk para pasien kanker di Indonesia.

"Kami akan terus berkomitmen untuk selalu ada bagi para pasien meskipun di tengah tantangan kesehatan yang saat ini terjadi, termasuk mendukung pemerintah dalam mengatasi pandemi," kata Sewhan.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Ridwan Kamil adalah Wali Kota Bandung yang menjabat periode 2013-2018. Sebelum menjadi Wali Kota, ia dikenal sebagai dosen dan arsitek
    Ridwan Kamil adalah Wali Kota Bandung yang menjabat periode 2013-2018. Sebelum menjadi Wali Kota, ia dikenal sebagai dosen dan arsitek

    Ridwan Kamil

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • AstraZeneca plc adalah sebuah perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional yang berkantor pusat di Cambridge, Inggris.
    AstraZeneca plc adalah sebuah perusahaan farmasi dan biofarmasi multinasional yang berkantor pusat di Cambridge, Inggris.

    AstraZeneca

  • AZ Forest

  • Kalimantan