Sukses

Pandemi COVID-19 Pengaruhi Rencana Pelajar Melanjutkan Pendidikan

Pandemi COVID-19 mengakibatkan gangguan besar dalam pendidikan di seluruh dunia. Secara langsung, pandemi juga memengaruhi keputusan ke mana siswa akan melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi.

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi COVID-19 mengakibatkan gangguan pendidikan di seluruh dunia. Secara langsung, pandemi juga memengaruhi keputusan siswa akan melanjutkan jenjang pendidikan lebih tinggi.

Hal ini diungkap dalam survei destinasi tahunan dari Cambridge International. Menurut penelitian ini, pandemi telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pilihan siswa.

Sebanyak 84 persen dari 300 sekolah yang disurvei di seluruh dunia melaporkan banyak siswa yang berubah pikiran terkait pilihan pertama universitas yang dituju. Sebagian besar karena kondisi ketidakpastian dan sulitnya bepergian atau masalah finansial yang disebabkan oleh pandemi.

Head of Global Recognitions untuk Cambridge International, Kevin Ebenezer mengatakan, pandemi memengaruhi pilihan universitas para siswa.

“Namun, terlepas dari tahun yang penuh tantangan ini, ada temuan positif yakni sekitar 70 persen siswa dalam penelitian melanjutkan pendidikan mereka dengan bergabung di universitas dengan peringkat 500 teratas di dunia pada 2020, jumlah ini meningkat dibandingkan dengan 68 persen pada 2019,” kata Kevin mengutip keterangan pers, Kamis (18/11/2021).

 

PICTURE FIRST: Indonesia Tidak Aman untuk Hewan Liar

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pelajar di Indonesia

Sedang, terkait pelajar di Indonesia, survei tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pelajar masih cenderung memilih belajar di Indonesia. Sementara, yang lain lebih tertarik pada universitas di luar negeri.

Bisnis & Manajemen menjadi pilihan teratas ketika pelajar Indonesia diminta untuk memilih 5 mata kuliah paling populer untuk mereka pelajari di universitas, diikuti oleh Ilmu Komputer, Teknik, Akuntansi  Keuangan, dan Kedokteran.

Indonesia menjadi destinasi para pelajar untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi karena merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 2.000 institusi pendidikan tinggi.

Ini termasuk 122 universitas negeri. Artinya, Indonesia menyediakan banyak pilihan bagi pelajar lokal dan internasional, serta akses ke pendidikan berkualitas dengan lingkungan  sekitar yang indah.

Di sisi lain, tersedianya program sarjana yang diajarkan dalam bahasa Inggris memungkinkan siswa untuk mengikuti pendidikan internasional tanpa harus meninggalkan Tanah Air.

Banyak universitas di Indonesia juga menyediakan pilihan mobilitas internasional, yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengikuti program pertukaran pelajar jangka pendek dan program gelar ganda.

Tiga universitas di Indonesia yang masuk dalam 5 besar pilihan pelajar Indonesia antara lain Universitas Bina Nusantara (BINUS), Universitas Indonesia (UI), dan Universitas Gadjah Mada (UGM).

3 dari 4 halaman

Destinasi Pendidikan Luar Negeri

Amerika Serikat

Selain Indonesia, para pelajar lokal juga memilih untuk melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat (AS).

Negara Paman Sam adalah tempat bagi banyak universitas terkemuka di dunia, dimana 66 persen responden secara global menyebut reputasi universitas sebagai alasan memilih universitas di negara ini.

Meski memiliki populasi pelajar lokal yang berkembang pesat, AS juga menjadi destinasi paling populer bagi pelajar internasional, dengan lebih dari 800.000 yang saat ini terdaftar di lembaga pendidikan tinggi di negara ini, di mana sekitar 9.000 di antaranya berasal dari Indonesia.

Singapura

Negara yang menjadi destinasi pendidikan berikutnya adalah Singapura. Sebagai negara tetangga, Singapura merupakan pusat pendidikan tinggi yang berkualitas, baik bagi pelajar lokal maupun internasional, terutama dari kawasan Asia-Pasifik.

Singapura memiliki enam universitas negeri, serta berbagai institusi pendidikan swasta dan kampus cabang dari institusi pendidikan asing terkemuka, dengan bahasa pengantar resmi yakni bahasa Inggris.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.