Sukses

Bayi Mecca Putrinya Arief Muhammad Lahir dengan Dua Gigi, Kasus yang Langka?

Putri Arief Muhammad, Mecca Ayu Amanjiwa, lahir dengan dua gigi di tanggal cantik

Liputan6.com, Jakarta Youtuber Arief Muhammad membagikan kabar gembira terkait kelahiran putrinya, Mecca Ayu Amanjiva, pada Kamis, 11 November 2021.

Selain lahir di tanggal cantik, anak kedua Arief Muhammad tersebut juga cukup unik karena lahir dengan dua gigi.

Melansir thebumb.com pada Jumat, 12 November 2021, gigi yang sudah muncul ketika bayi lahir seperti bayi Mecca anaknya Arief Muhammad disebut natal teeth.

Natal teeth atau gigi natal adalah kejadian yang jarang terjadi. Angka kejadiannya sekitar satu dari setiap 2.000 hingga 3.000 kelahiran, menurut National Institutes of Health.

Menurut kepala divisi kesehatan mulut di Sistem Kesehatan Nasional Anak Amerika Serikat, Erik Scheifele, DMD, dalam kebanyakan kasus, gigi natal atau gigi dua saat lahir hanyalah gigi bayi normal yang telah erupsi saat dia lahir.

Dalam kasus yang jarang terjadi (kurang dari 10 persen), gigi natal sebenarnya adalah tambahan, yang dikenal sebagai gigi supernumerary, yang berkembang di samping jumlah gigi biasa. Gigi natal, yang ada saat lahir, berbeda dengan gigi neonatus, yang erupsi dalam waktu 30 hari setelah lahir. Bayi biasanya mendapatkan gigi susu mereka ketika mereka berusia 6 hingga 10 bulan.

“Gigi natal mungkin terlihat seperti gigi bayi normal, tetapi biasanya lebih kecil dan berwarna kekuningan,” kata Scheifele mengutip thebumb.com, Jumat (12/11/2021).

Gigi natal sering memiliki struktur gigi yang buruk dengan sedikit atau tanpa akar dan bergoyang-goyang, meskipun mungkin juga bayi lahir dengan gigi sehat yang hampir atau sepenuhnya berkembang, tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa yang Perlu Dilakukan?

Karena gigi natal biasanya hanya gigi susu normal yang tumbuh lebih awal, selama tidak mengganggu proses menyusui atau menyebabkan masalah lain, orangtua tidak perlu melakukan tindakan khusus apa pun, lanjut Scheifele.

“Gigi harus tetap di tempatnya sampai rontok secara alami. sekitar usia 6.”

Namun, ada beberapa kasus, di mana gigi natal memerlukan perawatan. Jika bayi lahir dengan gigi yang sangat longgar, kemungkinan akan dicabut untuk mencegah anak tersedak giginya sendiri. Jika si kecil mengalami luka karena gigi natal, maka tepi kasar gigi bisa dihaluskan untuk melindungi lidah dan bibir bayi. Namun, jika itu tidak berhasil, gigi natal perlu dicabut.

“Jika gigi natal tidak mengganggu, cukup rawat seperti yang Anda lakukan pada gigi bayi biasa. Sikatlah setelah menyusui, dan kunjungi dokter gigi anak sejak dini untuk mempelajari apa yang dapat Anda lakukan untuk menjaga kesehatan gigi anak.”

3 dari 4 halaman

Risiko Gigi Natal

Umumnya, bayi yang lahir dengan gigi natal bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan, lanjut Scheifele.

Walau demikian, gigi natal dapat menyebabkan beberapa masalah potensial seperti:

-Kesulitan menyusui. Gigi natal dapat menyebabkan bayi tidak nyaman saat menyusu, kata Scheifele, dan beberapa bayi berjuang pada menolak menyusu karena rasa sakit.

-Ulserasi lidah. Gigi natal terkadang bergesekan dengan bagian bawah lidah bayi, menyebabkan bisul terbentuk. Dikenal sebagai penyakit Riga-Fede, ini juga bisa menyakitkan dan membuat bayi enggan menyusu.

-Cedera pada puting susu ibu. Menurut Scheifele, gigi bayi berpotensi menggores puting susu ibu saat menyusui.

-Bahaya tersedak. Jika gigi natal benar-benar longgar, ada risiko bayi menelan gigi yang copot.

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Tips Pakai Masker Cegah COVID-19 untuk Anak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.