Sukses

Kemenkes RI Tanggapi 4 Ribu Vaksin AstraZeneca di Kudus Kedaluwarsa

Ribuan vaksin AstraZeneca di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Kedaluwarsa

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak empat ribu dosis vaksin AstraZeneca di Kudus, Jawa Tengah diketahui kedaluwarsa per 30 Oktober 2021.

Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksin sudah menjadi milik daerah begitu dikirimkan ke daerah.

"Kenapa itu bisa terjadi, tanya Kudus, kan vaksin itu sudah diserahkan ke mereka. Artinya, vaksin yang sudah dikirim ke daerah merupakan tanggung jawab daerah," kata Nadia saat dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu malam, 3 November 2021.

Nadia, mengatakan, seharusnya Kabupaten Kudus sejak awal melaporkan kepada provinsi jika masih ada stok.

"Kalau sampai kedaluwarsa, ya, selama ini kok mereka tidak dari awal-awal melaporkan ada sisa stok? Kan provinsi bisa kemudian mengirimkan ke daerah lain yang cakupannya masih rendah," kata Nadia.

"Kudus sendiri baru 62 persen dosis pertama. Jadi, ya susah kalau sudah dekat baru disampaikan atau baru dilaporkan. Artinya, ada pengelolaan yang mungkin kurang cermat atau kurang tepat dari Kudus sendiri," Nadia menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa

Menurut Bupati Kudus, HM Hartopo, empat ribu dosis vaksin AstraZeneca yang kedaluwarsa tersebut merupakan bagian 50 ribu dosis vaksin yang dikirim Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada 12 Oktober 2021.

Padahal, puluhan ribu dosis vaksin AstraZeneca untuk Kudus telah tiba di Gudang Dinas Kesehatan Jawa Tengah sejak 2 Oktober 2021.

Mengingat jarak antara 12 Oktober ke 30 Oktober 2021 hanya 18 hari, Hartopo mengaku kehabisan waktu untuk menyuntikkan 50 ribu dosis vaksin AstraZeneca tersebut.

Alasan lainnya, kata Hartopo, cukup banyak masyarakat yang enggan disuntik vaksin AstraZeneca.

"Kalau kemudian ada masalah distribusi, ada masalah di masyarakat, ini memang harus daerah menemukan inovasi-inovasi untuk mengatasi hal tersebut, dan mencegah jangan sampai ada vaksin yang kedaluwarsa," kata Nadia.

"Vaksin expired itu kan artinya bukan hari ini distribusi, besok sudah expired, bukan begitu. Akan tetapi ada rentang waktunya. Artinya, pada saat kedatangan vaksin, sudah dilakukan strategi," Nadia menekankan.

3 dari 3 halaman

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.