Sukses

Cerita Tiga Sekawan, Tak Sekadar Tontonan tapi Wadah si Kecil Belajar Ilmu Pengetahuan

Lewat Cerita Tiga Sekawan diharapkan membuat anak jadi lebih berpikir kritis

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah program berwujud web edukatif berjudul 'Cerita Tiga Sekawan' diluncurkan guna menambah semangat eksplorasi belajar anak. Dengan mengenalkan karakter animasi lucu, diharapkan bikin kegiatan belajar si Kecil lebih berwarna dan menyenangkan.

Program buatan Zenius tersebut menghadirkan karakter Gika, Aksa, dan Maji yang memiliki cara berpikir, pengetahuan, dan humanisme yang unggul, kata Chief Education Officer Zenius, Sabda P S.

"Cerita Tiga Sekawan berangkat dari potongan kehidupan di dunia anak-anak. Setiap episodenya menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan berbagai hal menarik yang menyertainya," kata Sabda dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 31 Oktober 2021. 

"Seluruh tayangan di ZeniusLand akan fokus dalam menyuguhkan nilai-nilai positif yang berbeda di setiap episodenya," ujarnya.

Menurut Sabda, tiga karakter tersebut bermain, belajar bersama, dan saling melengkapi guna membantu memecahkan masalah sehari-hari.

Tak hanya Gika, Aksa, dan Maji, ada juga karakter lain bernama Olis dan Galah yang memiliki karakter yang sangat berbeda.

Sabda, mengatakan, karakter-karakter diciptakan agar terbentuk interaksi dinamis, sehingga secara tak langsung turut memberikan kesempatan belajar yang sangat baik bagi anak berusia tujuh hingga 12.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Belajar Tentang Dunia

Sehari-hari, mereka akan bersinggungan dengan warga kota lain, yang lewat interaksinya akan membantu mereka belajar lebih banyak tentang dunia.

Menggunakan kemampuan ilmu pengetahuan masing-masing, Gika, Aksa, dan Maji, akan bekerjasama untuk memahami, memecahkan masalah, dan membantu banyak orang di mana pun.

Hal seperti ini, kata Sabda, membantu anak-anak mengembangkan kemampuan pragmatis dan sosialnya.

"Kami sengaja membuat angle cerita yang dekat dengan anak-anak, tapi tetap memberikan nilai-nilai positif agar para penonton dapat belajar untuk berpikir kritis, memetakan, dan menjawab masalah sehari-hari, serta membantu orang-orang di sekitar dengan bekal ilmu pengetahuan,” kata Sabda

 

3 dari 4 halaman

Menyesuaikan Tren Kebutuhan Anak-Anak Sekarang

Lebih lanjut Sabda, mengatakan, bagi orangtua serta guru, kehadiran Cerita Tiga Sekawan bisa memberikan alternatif materi belajar yang menyenangkan dan interaktif bagi si Kecil.

Sebab, selama pandemi COVID-19 yang berlangsung nyaris dua tahun, anak-anak makin membutuhkan hiburan digital yang tidak hanya mengurangi rasa bosan, tapi juga bisa menunjang pengembangan kognitif dan karakternya.

Peluncuran serial web dari Zenius juga dirancang dengan format yang tepat guna menyesuaikan dengan kebutuhan dan tren gaya hidup anak-anak di era pandemi.

Sabda, menjelaskan, menurut penelitian dari Neurosensum Indonesia pada Februari 2021, 87 persen anak-anak Indonesia sudah akrab dengan dunia media sosial sebelum menginjak usia 13.

Dan, platform media sosial yang paling banyak digunakan adalah Youtube (78 persen). Anak-anak menghabiskan waktu dari 2,4 jam sampai 3,3 jam sehari di media sosial, entah itu untuk bermain gim dan chatting (65 persen), belajar daring (48 persen), maupun menonton konten film atau serial (42 persen).

Oleh sebab itu, pemilihan kanal pemutaran video Cerita Tiga Sekawan dirancang menyesuaikan platform yang populer di kalangan usia tersebut agar bisa diakses oleh sebanyak mungkin anak dari berbagai daerah di Indonesia.

Menurut penelitian yang sama, lanjut Sabda, sekitar 98 persen orangtua lebih khawatir terhadap tontonan negatif yang berdampak buruk pada anak-anak mereka.

Dengan serial Cerita Tiga Sekawan, siswa dapat memulai petualangan dalam mengejar ilmu pengetahuan bersama Tiga Sekawan, yang mewakili nilai-nilai karakter anak yang perlu digali sejak dini; Gika untuk kemampuan logika, Maji untuk imajinasi, dan Aksa untuk literasi.

"Sehingga, orangtua pun bisa merasa lebih tenang karena konten video tersebut tidak hanya menyuguhkan sisi edukatif, tapi juga nilai-nilai sosial yang positif," kata Sabda.

 

4 dari 4 halaman

Infografis 5 Poin Penting Cegah Penularan Covid-19 pada Anak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.