Sukses

Stok Vaksin Sultra Baru 1,3 Juta Dosis, Muhadjir Lapor Menkes Budi

Stok vaksin COVID-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra) baru 1,3 juta dosis dari target 4 juta dosis.

Liputan6.com, Kendari Jumlah ketersediaan vaksin COVID-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra) baru 1,3 juta dosis dari target 4 juta dosis. Permasalahan ini ditemui Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy.

Angka stok vaksin COVID-19 tersebut masih jauh dari target. Target 4 juta dosis vaksin untuk keseluruhan pelaksanaan vaksinasi tahap satu dan dua, serta kebutuhan booster tenaga kesehatan.

"Yang sudah dikirim ke Sulawesi Tenggara baru 1,3 juta vaksin. Jadi, masih sangat jauh dari jumlah vaksin yang seharusnya diterima," terang Muhadjir usai meninjau ketersediaan vaksin di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kota Kendari pada Kamis, 21 Oktober 2021.

Lebih lanjut, Muhadjir Effendy menuturkan, akan membawa permasalahan kurangnya stok vaksin COVID-19 di Sultra kepada Kementerian Kesehatan. Agar Sultra bisa mendapatkan vaksin yang lebih memadai dan memenuhi sasaran vaksinasi.

"Nanti akan saya sampaikan ke Pak Menkes (Budi Gunadi Sadikin) supaya di sini (Sultra) juga mendapatkan perhatian," cetusnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rata-rata Cakupan Vaksinasi Daerah di Sultra di Bawah 30 Persen

Stok vaksin COVID-19 di Sultra yang masih sedikit, menurut Muhadjir Effendy, telah berpengaruh terhadap rendahnya capaian vaksinasi yang seharusnya dicapai.

"Saya lihat tadi untuk kabupaten/kota rata-rata masih di bawah 30 persen. Kecuali, Kota Kendari yang masih 60 persen," lanjutnya dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara per September 2021, cakupan vaksinasi dosis pertama sebesar 32,36 persen atau 648.011 orang, dosis kedua sebesar 18,58 persen atau 372.166 orang, dan dosis ketiga (booster) untuk tenaga kesehatan sebesar 0,43 persen atau 8.696 orang.

Jumlah di atas masih sangat timpang dari cakupan keseluruhan vaksinasi di Provinsi Sultra, yakni 2.002.579 orang. Kurangnya dosis vaksin di Sultra dikarenakan ada beberapa daerah yang harus dikebut pelaksanaan vaksinasi.

Seperti Provinsi Papua yang diprioritaskan karena adanya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Selain itu juga di beberapa daerah lain, karena harus segera membuka sektor wisata, misalnya Pulau Bali, Batam. Itu diprioritaskan," jelas Menko Muhadjir.

3 dari 4 halaman

Percepat Booster Tenaga Kesehatan

Muhadjir Effendy juga meminta pada pihak Dinkes Provinsi Sultra untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga untuk tenaga kesehatan, yang jumlahnya masih kurang dari 1 persen.

"Ini sesuai dengan instruksi Bapak Presiden (Joko Widodo/Jokowi) agar keselamatan dari tenaga kesehatan lebih terjamin. Karena dengan dibooster imunitasnya Insya Allah akan semakin tinggi kadarnya (antibodi). Ini saya minta untuk dipercepat," jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Menko PMK mengapresiasi adanya kegiatan vaksinasi gotong royong yang telah dilakukan oleh pihak swasta untuk mempercepat vaksinasi di Sultra.

"Kalau masing-masing perusahaan dipercepat, diperbanyak dalam upaya vaksinasi gotong royong agar ikut membantu tercapainya target yang ditetapkan oleh Pemerintah," pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Infografis Vaksin Merah Putih Karya Anak Bangsa Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.