Sukses

Jenis Kelamin Bayi Bisa Diketahui di Awal Kehamilan Tanpa USG, Mitos atau Fakta?

Mitos menentukan atau menebak jenis kelamin bayi dalam kandungan.

Liputan6.com, Jakarta - Mengetahui jenis kelamin bayi merupakan salah satu hal menyenangkan yang terjadi selama proses kehamilan.

Melalui beberapa tes seperti tes pranatal noninvasif dan tes diagnostik prenatal, Anda bisa mendapat petunjuk tentang jenis kelamin calon bayi Anda.

Akan tetapi, hingga saat ini masih banyak calon orang tua yang menebak-nebak atau menggunakan cara-cara berupa mitos untuk mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan.

Berikut empat mitos cara mengetahui jenis kelamin bayi yang dilansir dari situs Johns Hopkins Medicine

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Detak jantung bayi laki-laki lebih cepat

Ucapan tentang bagaimana detak jantung janin yang kurang dari 140 kali per menit adalah tanda sedang mengandung bayi laki-laki adalah mitos.

Faktanya, bayi laki-laki dan bayi perempuan tidak memiliki perbedaan detak jantung. Detak jantung anak biasanya semakin cepat seiring usianya dalam kandungan bukan karena jenis kelamin.

Hal ini juga diperkuat dengan penelitian terhadap sekelompok ibu hamil yang menunjukkan rata-rata denyut jantung bayi laki-laki pada trimester pertama adalah 155 kali per menit, sedangkan pada bayi perempuan adalah 151 kali per menit.

Studi tersebut tentu membuktikan bahwa detak jantung bayi tidak dapat dijadikan patokan untuk menentukan jenis kelaminnya.

3 dari 5 halaman

2. Sering mengalami morning sickness pertanda bayi perempuan

Selama masa kehamilan, ibu hamil memang kerap mengalami morning sickness. Namun, mengalami morning sickness berat pada masa kehamilan belum tentu menandakan bahwa Anda akan memiliki bayi perempuan.

Ada beberapa studi yang menyebutkan bahwa ibu yang hamil anak perempuan memang kerap mengalami morning sickness lebih berat. Sebagian ibu hamil dengan kondisi tersebut, bahkan bisa mengalami hiperemesis gravidarum.

Hal ini karena kadar hormon kehamilan yang memicu morning sickness lebih tinggi pada ibu yang hamil bayi perempuan. Meski demikian, hal ini tidak bisa dijadikan sebagai acuan untuk menentukan jenis kelamin janin, karena ibu yang hamil bayi laki-laki juga bisa mengalami morning sickness berat.

4 dari 5 halaman

3. Bentuk perut bulat pertanda hamil bayi perempuan

Ini adalah mitos. Faktanya, perbedaan bentuk perut saat hamil mungkin dipengaruhi oleh kondisi elastisitas kulit ibu. Bentuk perut saat hamil dipengaruhi oleh bentuk tubuh, berat badan selama masa kehamilan, serta ukuran dan posisi janin di dalam rahim. 

Jika elastisitasnya baik, bisa jadi posisi kandungan akan tinggi. Sementara posisi yang pendek mungkin terjadi karena perut mulai mengendur pada kehamilan kedua dan seterusnya

Hingga saat ini, tidak ada studi yang membuktikan bahwa bentuk perut saat hamil berkaitan dengan jenis kelamin janin.

5 dari 5 halaman

4. Puting ibu menghitam selama kehamilan menandakan bayi laki-laki

Masyarakat juga menganggap bahwa jika puting ibu menjadi hitam selama kehamilan artinya bayi yang dikandung adalah laki-laki.

Padahal faktanya, perubahan warna puting ibu tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin anak yang dikandungnya. Warna yang semakin gelap disebabkan oleh meningkatnya produksi hormon melanosit.

Hal ini tidak bisa dijadikan patokan dalam menentukan jenis kelamin bayi.

 

Reporter: Lianna Leticia

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.