Sukses

Indeks Penanganan COVID-19 Versi Nikkei, Indonesia Peringkat ke-54

Nikkei Recovery Index versi 6 Oktober 2021 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara di Asia Tenggara yang penanganan COVID-19-nya terbilang baik.

Liputan6.com, Jakarta - Nikkei Recovery Index versi 6 Oktober 2021 menunjukkan bahwa Indonesia termasuk negara di Asia Tenggara dengan penanganan COVID-19 terbilang baik.

Nikkei menilai 120 negara dan Indonesia berada di peringkat ke-54. Sedang, Singapura peringkat 70, Malaysia 102, Myanmar 105, Thailand 109, Vietnam 118, Laos 120 dan Filipina di peringkat 121.

“Di sisi lain, India ada di peringkat ke 40, lebih bagus dari kita,” kata Mantan Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama.

Ia menambahkan, selain Nikkei Recovery Index, perbaikan peringkat Indonesia juga tampak pada Bloomberg Resilience Index.

Indeks ini memberi peringkat pada 53 negara di dunia. Indonesia pada 28 Juli 2021 ada di peringkat terbawah yakni ke-53. Pada versi 26 Agustus 2021 peringkat Indonesia membaik menjadi ke-51 dan pada versi 28 September membaik lagi menjadi peringkat 49.

Sedang, Thailand di peringkat 50, Malaysia di 51, Vietnam 52 dan Filipina peringkat 53. Peringkat India dan Singapura di Bloomberg Resilience Index lebih baik dari Indonesia, India ada di peringkat ke-45 dan Singapura bahkan peringkat ke-19

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Angka Fatalitas

Satu data lain yang cukup banyak dikutip adalah John Hopkins University CSSE - Center for Systems Science and Engineering, lanjut Tjandra.

Pada 12 September 2021, Indonesia dinilai sebagai salah satu yang terbaik di dunia dalam menangani kasus COVID-19 karena tercatat berhasil menurunkan kasus sebesar 58 persen dalam waktu dua pekan.

“Tetapi, kalau kita lihat dari sisi lain, John Hopkins University juga menyajikan data kematian, di mana sejak pertengahan September 2021 menunjukkan bahwa Indonesia adalah peringkat ketiga tertinggi (dari 20 negara yang paling terdampak) untuk angka fatalitas (observed case-fatality ratio–CFR).”

Data per 9 Oktober 2021 menunjukkan angka fatalitas Indonesia adalah 3,4 persen, di bawah Meksiko (7,6 persen) dan Bulgaria (4,2 persen).

Negara ASEAN lain lebih rendah angka fatalitasnya (lebih baik dari Indonesia) yakni Vietnam 2,4 persen, Filipina 1,5 persen, Malaysia 1,2 persen dan Thailand 1,0 persen. India dengan angka fatalitas 1,3 persen, juga lebih rendah dari Indonesia.

3 dari 4 halaman

Patut Bersyukur

Melihat data-data di atas dan perkembangan yang semakin baik patut disyukuri, kata Tjandra.

“Kita memang patut bersyukur bahwa jumlah kasus COVID-19 dapat terkendali, walaupun mungkin penanganan pencegahan kematian masih harus perlu ditingkatkan.”

Hal yang perlu dilakukan sekarang adalah menjaga agar kasus tetap rendah, jangan sampai naik lagi, tambahnya.

Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah tetap menjaga kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini perlu dilakukan pada 3 aspek, yaitu pelayanan primer, konsep rujukan dan pelayanan di rumah sakit.

Khusus untuk di rumah sakit maka juga ada 3 hal yang harus selalu disiagakan, yakni sumber daya manusia (termasuk roster SDM terampil siap tugas kalau-kalau dibutuhkan), ketersediaan alat dan obat termasuk mekanisme kalau ada kekosongan, serta aspek manajemen lapangan, seperti konversi ruang rawat, manajemen risiko dan lain-lain, pungkasnya.

4 dari 4 halaman

Infografis 11 Aplikasi untuk Konsultasi Online dan Obat Gratis Pasien Isolasi Mandiri COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.