Sukses

Kini Penyakit Jantung Jadi Ancaman Bagi Populasi Usia Muda

Cara mencegah terjadinya penyakit jantung pada usia muda

Liputan6.com, Jakarta - Tren penyakit jantung yang dulu sering diasosiasikan sebagai penyakitnya orang tua kini bergeser ke populasi usia muda. Bahkan, orang muda yang kena sakit jantung jumlahnya tak kalah banyak.

Sebagaimana data Kementerian PPN/Bappenas pada 2019, terdapat tren pergeseran pola penyakit jantung. Dahulu identik dengan kelompok usia lanjut, sekarang salah satu penyakit yang tergolong penyakit tidak menular (PTM) menjadi ancaman bagi populasi usia muda dengan kualitas kesehatan yang rendah.

World Heart Federation menempatkan penyakit jantung sebagai penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Disebabkan dapat menyerang secara tiba-tiba, penyakit jantung pun dijuluki 'silent killer'.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), setidaknya 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2,7 penduduk di Indonesia menderita penyakit jantung.

Ahli Kardiologi, Dr Seth Martin, mengatakan, mengingat penyakit jantung dapat mengancam nyawa, ada baiknya untuk mulai memertimbangkan pola hidup sehat sedini mungkin agar terhindar dari penyakit ini.

Sebab, diperkirakan 80 persen risiko penyakit jantung dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup.

"Tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan. Memulai sekarang lebih baik daripada tidak pernah memulai sama sekali. Tindakan pencegahan dini adalah perlindungan terbaik terhadap serangan jantung," kata Seth Martin seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 29 September 2021.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cegah Penyakit Jantung

Seth lalu menjelaskan bahwa salah satu cari paling ampuh mencegah serangan jantung adalah dengan tidak merokok atau menjadi bukan perokok.

“Jika Anda belum pernah merokok, jantung Anda mungkin berada dalamposisi yang lebih sehat dibandingkan seseorang yang merokok,” katanya.

"Selain itu, mengaturpola makan, aktif bergerak dan berolahraga serta menghindari stress adalah langkah selanjutnya menuju hidup sehat dan bebas penyakit jantung," Seth menambahkan.

 

3 dari 4 halaman

Penyakit Jantung Memakan Biaya Besar

Selain mengancam nyawa, penyakit jantung juga memakan biaya yang besar untuk pengobatan. Untuk melakukan pengobatan, pasien perlu mengeluarkan biaya yang tinggi dalam jangka waktu yang panjang hingga tidak jarang harus menghabiskan tabungan atau sampai berhutang.

"Melihat mahalnya biaya pengobatan serta bahaya yang ditimbulkan penyakit jantung, seharusnya masyarakat tersadar untuk lebih peduli terhadap kesehatan tubuh. Selain menjaga kesehatan, sebaiknya kita juga mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memproteksi diri menggunakan asuransi kesehatan,” kata Head of Health Business di Allianz Life Indonesia, Marco Japutra.

Salah satu solusi perlindungan diri yang patut dipilih datang dari Allianz Indonesia dengan Hospital & Surgical Care Premier Plus (HSCPP) yang merupakan asuransi kesehatan tambahan individu dengan beragam manfaat tambahan.

Produk ini memberikan manfaat pembayaran biaya perawatan rumah sakit sesuai tagihan. Pilihan plan yang bisa diambil juga beragam, mulai dari plan rawat inap hanya di Indonesia, maupun sampai rawat inap di luar negeridi mana pembayaran bisa dilakukan dengan fitur cashless.

Produk ini juga memiliki fitur Alternative Inpatient Care yang memungkinkan Nasabah untuk mendapatkan perawatan inap di rumah sendiri, yang sangat berguna di tengah pandemi COVID-19 saat ini.

Untuk melengkapi manfaat rawat inap, Hospital & Surgical Care Premier Plus juga memiliki manfaat rawat jalan dengan fitur-fitur baru seperti pengobatan tradisional, konsultasi terapi kesehatan mental, disertai juga dengan layanan tanya dokter dan tebus obat daring (online) yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja.

"Asuransi kesehatan itu perlu untuk menanggulangi biaya berobat yang tinggi saat melakukan perawatan di rumah sakit. Dalam hal operasi jantung misalnya, asuransi kesehatan dapat mengcover biaya-biaya besar seperti, biaya kamar, biaya bedah, biaya dokter spesialis, biaya pengobatan, dan biaya ICU bila diperlukan” Marco menekankan.

4 dari 4 halaman

Infografis Jantung Kementerian Kesehatan RI

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.