Sukses

Filipina Setujui Vaksinasi COVID-19 Anak 12+, Pakainya Vaksin Pfizer atau Moderna

Rencananya vaksinasi COVID-19 anak di Filipina menggunakan vaksin Pfizer atau Moderna

Liputan6.com, Jakarta - Filipina pada Selasa, 28 September 2021, menyetujui vaksinasi COVID-19 anak 12+ di saat negara tersebut tengah memerangi lonjakan infeksi yang dipicu virus Corona varian Delta yang diketahui sangat menular.

Juru bicara Presiden Rodrigo Duterter, mengatakan, vaksinasi COVID-19 anak 12+ amat dibutuhkan mengingat kasus harian akhir-akhir ini seringkali lebih dari 20.000 jiwa.

Menurut pemerintah Duterter, vaksinasi COVID-19 anak berusia lebih dari 12 juga merupakan langkah kunci menuju diberlakukannya pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah di Filipina.

Setidaknya ada 120 sekolah dasar dan menengah yang rencananya akan dibuka untuk PTM.

Menurut juru bicara kepresidenan, Harry Roque, anak-anak akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 mulai bulan depan. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Filipina baru-baru ini menyetujui vaksin Pfizer dan Moderna untuk populasi 12+.

Langkah ini mengikuti negara-negara lain seperti Inggris, Amerika Serikat dan Australia dalam menyetujui vaksinasi COVID-19 khusus untuk anak dan remaja.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Vaksin Pfizer untuk Vaksinasi COVID-19 Anak di Filipina

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih melakukan uji coba vaksinasi untuk anak-anak dan hanya merekomendasikan agar remaja yang berisiko tinggi tertular COVID-19 boleh menerima vaksin Pfizer.

Meskipun anak-anak dianggap kurang berisiko terkena infeksi parah, ada kekhawatiran bahwa varian Delta yang sangat menular dapat menyebabkan kasus yang lebih serius.

Pemerintah sebelumnya telah menetapkan target vaksinasi 70 persen orang dewasa pada akhir tahun. Di wilayah ibu kota nasional lebih dari 72 persen dilindungi sepenuhnya, kata Roque.

Negara ini telah mencatat 2,5 juta infeksi, termasuk lebih dari 37.000 kematian, sejak Maret 2020.

Dalam siaran pidato pra-rekaman Selasa, Duterte mengatakan bahwa orang yang menolak melakukan vaksinasi COVID-19 dapat dipaksa oleh polisi untuk disuntik.

"Jika semua orang tidak mematuhi vaksin ... maka polisi harus masuk dan campur tangan dalam kehidupan pribadi Anda sehingga Anda tidak dapat membahayakan masyarakat," katanya.

3 dari 3 halaman

Infografis Cek Fakta: Deretan Hoaks Seputar Bill Gates dan Vaksin Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.