Sukses

Cerita Nakes Wisma Atlet Saat Tangani Puncak COVID-19, Pasien Datang Terus bak Tsunami

Saat puncak kasus COVID-19 terjadi tantangan berat bagi nakes di Wisma Atlet.

Liputan6.com, Jakarta - Per hari ini 309 orang pasien COVID-19 masih menghuni Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Namun, jika kilas balik saat puncak kasus COVID-19 sekitar bulan Juni lalu hampir semua tempat tidur di Wisma Atlet terisi.

Salah satu tenaga kesehatan di Wisma Atlet, dokter Natasha Anjasmara bercerita kondisi puncak kasus COVID-19 pertengahan tahun ini. Saat itu, jumlah tenaga kesehatan sedang terbatas tapi pasien yang datang tidak henti.

"Pada saat sesi kemarin yang sangat tinggi (kasus COVID-19) kita dapat tantangan yang berat dimana pasien datang sudah seperti tsunami, datang non stop sementara kami terbatas sekali (jumlah nakes terbatas)," cerita Natasha dalam konferensi pers bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) pada Senin (27/9/2021).

Pada saat pertengahan tahun kemarin, jumlah nakes relawan yang bekerja di Wisma Atlet Kemayoran lebih sedikit dibandingkan puncak sebelumnya. Hal ini membuat para nakes bekerja keras antara memperhatikan pasien yang lama serta mengurus pasien COVID-19 yang baru datang.

"Jadi selain kita bantu pasien yang baru datang, juga care sama yang sudah ada," kata dokter yang sudah menangani pasien COVID-19 di Wisma Atlet selama 13 bulan ini.

Natasha pun bercerita bahwa pasien yang datang ke rumah sakit darurat tersebut beragam kondisinya. Ada yang tidak bergejala tapi ada juga yang kritis.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bekerja Sebagai Tim

Selain memberikan pelayanan bagi pasien, para tenaga kesehatan di Wisma Atlet Kemayoran pun diajarkan untuk bekerja sama sebagai tim. Sehingga, bisa saling bantu membantu demi keselamatan pasien.

Kehadiran relawan nakes di Wisma Atlet terutama saat puncak kasus kemarin memang amat penting. Jika tidak ada mereka, mungkin banyak pasien COVID-19 yang tidak terurus atau terlantar.

"Dengan kesiapsiagaan mereka bisa ditangani," kata perwakilan RSD Wisma Atlet Kemayoran dokter Cahya di kesempatan yang sama.

3 dari 3 halaman

Infografis Terdeteksi! Mobilitas Tinggi di 4 Provinsi

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.