Sukses

Jubir Wiku: Mobilitas Tinggi Terjadi Saat Kasus COVID-19 Belum Meningkat

Melihat pola-pola sebelumnya, mobilitas penduduk tinggi terjadi pada saat kasus belum meningkat

Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengungkapkan, mobilitas penduduk tinggi saat kasus COVID-19 belum meningkat. Hal itu melihat pembelajaran dari kenaikan kasus COVID-19 selama momen libur di Indonesia.

"Seperti yang kita ketahui, selama pandemi COVID-19, kita telah melewati beberapa periode libur hari raya, yaitu Idulfitri 2020, Natal dan Tahun Baru 2021 serta Idulfitri 2021," ungkap Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 23 September 2021.

"Dalam setiap periode libur, terjadi kenaikan kasus yang tidak begitu signifikan hingga kenaikan pada first wave (gelombang pertama) dan second wave (gelombang kedua) tidak dapat terelakkan. Bahwa periode libur hari raya berdampak signifikan pada mobilitas penduduk."

Dampak dari kenaikan mobilitas, menurut Wiku Adisasmito, menyasar pada aktivitas sosial ekonomi masyarakat. Pada waktu hari libur, masyarakat cenderung berkumpul, bertemu dengan keluarga, dan bepergian.

"Kegiatan-kegiatan inilah yang berpotensi meningkatkan penularan COVID-19 apabila tidak dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan," terangnya.

"Jika lihat pada grafik terdapat jeda antara kenaikan mobilitas penduduk dengan kenaikan kasus COVID-19. Pola yang ada menggambarkan, mobilitas penduduk tinggi pada saat kasus belum meningkat."

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

COVID-19 Melandai, Protokol Kesehatan Harus Tetap Dipatuhi

Ketika gelombang pertama COVID-19 di Indonesia meningkat, mobilitas penduduk langsung turun drastis. Hal ini karena kebijakan pembatasan yang ditetapkan.

"Pola tersebut bermula saat kasus COVID-19 mulai melanda. Lalu mobilitas kembali meningkat. Peningkatan paling tajam terjadi pada periode libur Idulfitri 2021," terang Wiku Adisasmito.

"Tidak lama kemudian, kita mengalami second wave dan mobilitas perlahan menurun. Adanya pola ini menunjukkan, Pemerintahan dalam menurunkan lonjakan kasus dengan langsung menetapkan kebijakan terkait pembatasan mobilitas."

Adanya penurunan mobilitas saat kasus COVID-19 meningkat juga tidak terlepas dari kepatuhan masyarakat menaati kebijakan pembatasan mobilitas yang ditetapkan oleh Pemerintah. Kini, perkembangan COVID-19 membaik dan sejumlah aktivitas dibuka.

Walau begitu, Wiku mengingatkan masyarakat terhadap kasus yang melandai. Protokol kesehatan harus tetap dipatuhi agar Indonesia tidak mengalami gelombang COVID-19 berikutnya.

"Hal yang perlu diwaspadai adalah dengan melandainya kasus COVID-19 saat ini pasca second wave, mobilitas penduduk cenderung mengalami peningkatan. Dengan pola yang ada, bukan tidak mungkin kasus COVID-19 dapat kembali meningkat di kemudian hari," ucapnya.

"Hal itu sebagai dampak dari mobilitas yang meningkat saat ini."

3 dari 3 halaman

Infografis Alasan Makan Bersama Berisiko Tinggi Penularan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.