Sukses

Banyak Siswa Positif COVID-19 Saat PTM, Jubir Wiku: Harus Jadi Pelajaran Penting

Siswa positif COVID-19 saat PTM harus jadi pelajaran penting.

Liputan6.com, Jakarta Laporan banyak siswa positif COVID-19 saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di berbagai daerah harus menjadi pelajaran penting. Protokol kesehatan dan kesiapan sekolah membuka PTM harus dipersiapkan matang.

Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito, pembelajaran tatap muka harus dilakukan hati-hati agar seluruh peserta didik dan tenaga pendidik dan kependidikan aman dari penularan virus Corona.

"Agar dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka, harus dilakukan secara hati-hati dan selalu mengutamakan kesehatan dan peserta didik dari penularan COVID-19," tegas Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 23 September 2021.

"Berbagai kasus positif COvID-19 yang terjadi pada peserta didik di berbagai daerah harus dijadikan pelajaran penting bagi daerah lain, sehingga kasus serupa tidak berulang dan PTM dapat dijalankan dengan aman."

Wiku juga mengingatkan, bahwa penularan virus Corona dapat terjadi saat perjalanan anak menuju sekolah. Dalam hal ini, penularan bukan terjadi hanya di sekolah saja.

"Selain itu, perhatikan juga peluang penularan di rumah, perjalanan maupun saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Pastikan siswa dan tenaga pengajar secara disiplin mematuhi protokol kesehatan," ucapnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Muncul 2,77 Persen Klaster PTM Sekolah

Sesuai data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi per tanggal 23 September 2021, ada 47.033 sekolah yang disurvei.

"Dari jumlah tersebut, hanya 2,77 persen sekolah yang menimbulkan klaster kasus selama pembelajaran tatap muka dilakukan," lanjut Wiku.

Munculnya klaster di satuan pendidikan, Wiku meminta agar sekolah segera melakukan pelacakan (tracing) dan pemeriksaan (testing) kontak erat. Ketika terjadi kasus penularan virus Corona saat PTM, pihak satuan pendidikan harus menindaklanjuti. 

"Kembali saya sampaikan, bahwa sekecil apapun angka kasus yang ada, jika tidak ditindaklanjuti, baik dengan tracing, testing maupun treatment yang tepat, maka akan memperluas penularan," tegas Wiku. (Selengkapnya: 2,77 Persen Klaster PTM Sekolah, Segera Lacak dan Testing Kontak Erat)

3 dari 3 halaman

Infografis Penanganan Klaster Covid-19 di Sekolah

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.