Sukses

Vaksin Pfizer Diklaim Aman untuk Anak 5 Tahun ke Atas, Kemenkes: Tunggu Kajian Para Ahli

Produsen vaksin COVID-19 asal Amerika Serikat, Pfizer menyebut bahwa produk buatan mereka aman digunakan untuk anak 5 tahun ke atas.

Liputan6.com, Jakarta Produsen vaksin COVID-19 asal Amerika Serikat, Pfizer menyebut bahwa produk buatan mereka aman digunakan untuk anak 5 tahun ke atas.

Lantas, apakah vaksin asal Amerika Serikat itu dapat segera digunakan untuk melindungi anak-anak Indonesia dari COVID-19?

Menjawab pertanyaan tersebut, Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid mengatakan menunggu kajian dari para ahli. 

“Tetapi kembali lagi, kita pemerintah tentunya menunggu kajian para ahli, baik itu organisasi profesi, komite penasihat vaksin nasional atau ITAGI (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization) dan aspek lain seperti dari segi manfaat dan keamanan itu harus kita pertimbangkan,” kata Nadia dalam siaran langsung Instagram @kemenkes_ri, Rabu (22/9/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sementara Menunggu

Nadia menambahkan, sementara menunggu hasil kajian, masyarakat yang sudah memiliki kesempatan vaksin diimbau untuk segera memanfaatkan kesempatan tersebut.

“Yang sudah punya kesempatan vaksin yuk segera divaksinasi, enggak perlu pilih-pilih jenis vaksin.”

Dengan mendapatkan vaksinasi maka orangtua, saudara, dan orang sekitar dapat memberi perlindungan pada anak-anak yang belum menjadi sasaran vaksin.

3 dari 4 halaman

Jangan Takut Kekurangan Vaksin

Dalam kesempatan tersebut, Nadia juga mengatakan bahwa masyarakat tidak usah takut kekurangan vaksin bila vaksin dengan jenis tertentu belum tersedia.

“Enggak perlu takut, sebenarnya vaksin itu sudah ada di kita hanya memang ada proses yang perlu dilalui. Misalnya, harus diubah dulu menjadi vaksin jadi ataupun proses quality control.”

“Kami ingin sampaikan, sebenarnya kalaupun lewat dari batas waktu, itu sebenarnya belum berpengaruh. Artinya, tetap setelah suntikan kedua titer antibodi itu akan ada pada kadar yang diharapkan terbentuk yaitu lebih dari 95 persen.”

Jadi, tidak masalah jika jadwal vaksinasinya terlewat. Yang penting, jenis vaksin dosis pertama harus sama dengan dosis kedua agar lebih aman dan efektif menaikkan titer antibodi. Ini sudah dibuktikan dengan uji klinis, pungkas Nadia. 

 

4 dari 4 halaman

Infografis Pfizer vaksin mRNA COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.