Sukses

Kenali Risiko Kanker Paru-Paru, Penyakit yang Diidap Legenda Bulu Tangkis Verawaty Fajrin

Kanker paru-paru membuat legenda bulutangkis Verawaty Fajrin tergeletak tak berdaya

Liputan6.com, Jakarta - Legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Wiharjo atau Verawati Fajrin, tengah dirawat di Rumah Sakit Dharmais Jakarta akibat kanker paru-paru.

Kabar Verawaty Fajrin idap kanker paru-paru disampaikan atlet bulu tangkis, Rosiana Tendean, lewat akun Instagram pribadinya pada Minggu, 19 September 2021.

“Ratu bulutangkis Indonesia era 1980-an Verawati Fajrin kini sedang terbaring tak berdaya. Penyakit kanker menggerogoti tubuhnya. Dia sempat menjalani kemoterapi di rumah sakit persahabatan,” tulisnya.

Namun, menurut kabar terbaru Verawaty telah dipindahkan ke Rumah Sakit Dharmais dan telah mendapat bantuan dari Presiden Joko Widodo, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI)

Sementara itu, Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RS Kanker Dharmais, Anjari Umarjianto menyampaikan pihaknya menaruh perhatian khusus dan memberikan fasilitas terbaik untuk Verawaty.

"Kami menaruh perhatian khusus kepada pasien dan memberikan fasilitas terbaik dari apa yang RS ini miliki untuk Ibu Verawaty," kata Anjari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Terkait Kanker Paru-Paru

Penyakit yang diidap Verawaty adalah penyakit yang memang banyak terjadi di Indonesia.

Menurut dokter spesialis paru Sita Laksmi Andarini, kanker paru-paru adalah kanker yang paling banyak diidap di Indonesia terutama bagi laki-laki jika dibandingkan dengan kanker lainnya.

Faktor risiko kanker paru-paru adalah laki-laki di atas 40 tahun dengan riwayat merokok dan gejala respirasi. Namun, dapat juga terjadi pada perempuan dengan jumlah lebih sedikit.

“Untuk perempuan, kanker paru itu di peringkat ketiga setelah kanker payudara dan serviks,” dalam diskusi daring Cancer Information and Support Center (CISC), Sabtu (8/8/2020).

Kanker payudara dan yang lainnya bisa dilakukan deteksi dini, tambahnya. Contoh, kanker payudara dapat dilakukan pemeriksaan pada payudara. Sedang, foto toraks tidak cukup membantu untuk deteksi dini kanker paru.

“Memang untuk diagnosis dini adalah CT scan, tapi apakah CT scan efektif untuk dilakukan setiap orang? Itu memang agak sulit.”

3 dari 5 halaman

Gejala Kanker Paru-Paru

Gejala kanker paru-paru dapat berupa batuk, sesak, nyeri dada, dan batuk darah yang tidak kunjung sembuh dalam waktu dua minggu,

“Kalau 2 minggu sudah ke dokter tapi tak kunjung sembuh, mohon foto toraks dan CT scan,” kata Sita.

Kanker paru berhubungan erat dengan risiko merokok. Jika prevalensi merokok Indonesia tinggi maka angka kasus kanker paru di Indonesia pun akan semakin tinggi.

“Jadi jika kita lihat, dengan tingginya angka merokok maka ke depannya kanker paru akan semakin meningkat sejalan dengan prevalensi merokok," kata Sita.

4 dari 5 halaman

Karier Verawaty

Perjuangan Verawaty dalam melawan kanker paru-paru mendapat bantuan dari berbagai pihak hingga kepala negara.

Hal ini dikarenakan Verawaty adalah seorang atlet bulu tangkis yang berhasil mengharumkan nama Indonesia di era 1980-an. Ia berhasil meraih banyak gelar juara baik di nomor tunggal putri, ganda putri, maupun ganda campuran.

Sejumlah prestasi tersebut antara lain Juara Tunggal Putri Kejuaraan Dunia 1980, medali emas Ganda Putri Asian Games 1978 dan Juara Ganda Putri All England 1979 bersama Imelda Wiguna, hingga Juara Ganda Campuran World Cup 1986 bersama Eddy Hartono.

Verawaty juga turut membawa obor Asian Games 2018 dan menyerahkannya langsung kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus 2018, sehari menjelang pembukaan penyelenggaraan Asian Games 2018.

5 dari 5 halaman

Infografis Akar Bajakah dari Kalimantan Bisa Sembuhkan Kanker?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.