Sukses

Imunisasi Kini Bisa Dilakukan di Rumah, Hambatan Akses Tak Lagi Jadi Masalah

Demi memenuhi kendala pelayanan imunisasi di Fasilitas Kesehatan, aplikasi layanan telemedisin ProSehat, menyediakan layanan imunisasi ke rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Demi memenuhi kendala pelayanan imunisasi di Fasilitas Kesehatan, aplikasi layanan telemedisin ProSehat, menyediakan layanan imunisasi ke rumah. 

Founder ProSehat dr. Bimantoro mengatakan saat ini Indonesia menempati peringkat 6 di dunia berdasarkan jumlah orang yang telah divaksinasi dan total suntikan Covid-19.

"Hal ini tentu menjadi kabar menyejukkan bagi masyarakat khususnya kami tenaga kesehatan. Namun, sejak pandemi melanda dan vaksinasi Covid-19 gencar dilakukan, ada hal lain yang juga krusial namun terlupakan yakni imunisasi dan vaksinasi anak," katanya, melalui keterengan pers, Senin (20/9/2021).

Hasil penelitian cepat yang dilakukan Kementerian Kesehatan dan UNICEF pada April 2020 menunjukkan bahwa 84 persen layanan imunisasi mengalami kendala di level Puskesmas dan Posyandu. Salah satu penyebabnya adalah hambatan akses ke pelayanan kesehatan dan menurunnya permintaan imunisasi karena masyarakat khawatir pada penularan COVID-19.

Data dari Surveilans di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan pada bulan imunisasi anak sekolah tahun 2020, cakupan imunisasi campak hanya mencapai 45 persen, Difteri Tetanus (DT) 40 persen, dan Tetanus Difteri (TD) 40 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembelajaran Tatap Muka

Apalagi, tambah dr Bimantoro, saat ini telah dimulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sebagian wilayah Indonesia, sementara vaksin baru bisa dilakukan bagi anak di bawah usia 12 tahun.

Ia pun mengingatkan pentingnya protokol kesehatan yangketat di lingkungan sekolah dan imunisasi untuk anak mulai dari bayi hinggausia sekolah.

“Imunisasi ke rumah pada masa pandemi merupakan cara yang aman dan efektif. Dengan melakukan imunisasi anak di rumah, masyarakat dapat meminimalisir resiko paparan terhadap virus COVID-19,” paparnya.

Ia menjelaskan jarak waktu imunisasi dengan vaksinasi COVID-19 adalah 1 bulan. Bagi anak berusia di bawah 12 tahun, dibutuhkan rangkaian imunisasidan vaksin yang bisa membantu ketahanan tubuhnya.

“Layanan Imunisasi ke Rumah Bersama ProSehat dapat diakses di website resmi. Selain ditangani oleh dokter yang profesional dan berizin resmi, jadwal vaksinasi juga fleksibel, bebas tanya jawab dengan Asisten Kesehatan Maya, dan proses pembayaran yang dapat dicicil,” ujarnya. Informasi lebih lanjut mengenai imunisasi dan vaksinasi dapat menghubungi WhatsApp 0811-1816-800, ketik MENU pilih 3 atau ketik Imunisasi.

3 dari 4 halaman

Jadwal imunisasi

Berikut adalah jadwal imunisasi dasar yang diwajibkan untuk anak sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI):

- Segera setelah lahir: Hepatitis B0 +OPV 0

- Usia 1 bulan: BCG

- Usia 2 bulan: Pentavalent 1 + OPV 1

- Usia 3 bulan: Pentavalent 2 + OPV 2

- Usia 4 bulan: Pentavalent 3 + OPV 3 + IPV

- Usia 9 bulan: MR1

- Usia 18 bulan: Pentavalent 4 + OPV4 + MR2I munisasi Pentavalent (kombinasi vaksin DPT, HB, dan Hib) dan OPV (Oral PolioVaccine) bisa diganti dengan imunisasi Hexavalent bebas demam yang terdiri dariimunisasi Pentavalent dan IPV (Inactive Polio Vaccine).

Selain imunisasi di atas, setiap orangtua juga perlu dapat menambahkan imunisasi lain yang tidak kalah penting seperti berikut:

- Usia 2 bulan: PCV1

- Usia 4 bulan: PCV2

- Usia 6 bulan: PCV3 +Influenza 1

- Usia 7 bulan: Influenza 2Imunisasi PCV (pneumococcal conjugate vaccine) bermanfaat untuk mencegah infeksi bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan infeksi paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia). Sementara imunisasi influenza dapat mencegah penyakit flu akibat virus influenza.

 

Persiapan Menjelang Pembelajaran Tatap Muka (PTM)

Imunisasi tambahan yang dianjurkan untuk anak sekolah sejak PAUD hingga SMA yaitu DPT, influenza, MR/MMR, Tifoid, HPV, dan Dengue yang disesuaikan dengan usia anak antara 5-18 tahun, sesuai rekomendasi berikut ini:

- Imunisasi DPT: mulai dapat diberikan pada usia 18 bulan, 5-7 tahun (boosterke-2) dan pada usia 10-18 tahun (jenis Td/Tdap)

- Imunisasi Influenza: mulai dapat diberikan pada usia 18 bulan keatas

- Imunisasi MR/ MMR (Mumps, Measles, Rubella): mulai diberikan pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan 5-7 tahun

- Imunisasi Tifoid: mulai dapat diberikan pada usia 2 tahun, pada usia 5 tahun ke atas dapat diberikan setiap 3 tahun sekali

- Imunisasi HPV: diberikan pada usia 12-14 tahun sebanyak 2 dosis

- Imunisasi Dengue: diberikan pada usia 9-16 tahun sebanyak 3 dosis dengan interval 6 bulan.

Pada wilayah dengan penularan luas COVID-19, jika tidak memungkinkan imunisasi dapat ditunda 1 bulan. Namun segera diberikan bila situasi memungkinkan.

 

4 dari 4 halaman

Infografis 9 Panduan Imunisasi Anak Saat Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.