Sukses

WHO: COVID-19 Terus Bermutasi dan Kemungkinan Akan Tetap Ada Seperti Flu

Dengan terus bermutasinya virus COVID-19 di negara-negara yang tidak divaksinasi di seluruh dunia, COVID-19 akan tetap ada dan tidak dapat dibasmi.

Liputan6.com, Jakarta - COVID-19 diperkirakan “akan tinggal bersama kita” dan akan terus bermutasi layaknya virus flu. Harapan sebelumnya untuk memberantas virus corona ini pun ikut berkurang, kata pejabat kesehatan global.

“Saya pikir virus ini akan tetap bersama kita dan akan berkembang seperti virus pandemi influenza, akan berkembang menjadi salah satu virus lain yang mempengaruhi kita,” kata Dr. Mike Ryan selaku direktur eksekutif Program Darurat Kesehatan WHO pada Selasa (7/9/2021).

Mengutip CNBC, Pejabat di badan kesehatan global itu sebelumnya mengatakan vaksin tidak menjamin dunia akan terbebas COVID-19 seperti halnya virus lainnya.

Beberapa pakar kesehatan terkemuka, termasuk kepala penasihat medis Gedung Putih Dr. Anthony Fauci dan Stephane Bancel, CEO pembuat vaksin COVID Moderna, bahkan memperingatkan bahwa dunia harus hidup berdampingan dengan COVID-19 selamanya, seperti halnya influenza.

“Orang-orang mengatakan kami akan menghilangkan atau membasmi virus,” kata Ryan. “Tidak, kami rasa tidak, sangat, sangat tidak mungkin.”

Namun, apakah pandemi ini akan tetap menyebabkan kesehatan darurat masyarakat, itu semua tergantung pada bagaimana penanganan dan penanggulangan setiap negara terhadap virus corona dalam menekan angka kasus positif serta kematian, hingga virus ini tidak lagi dapat dikatakan sebagai pandemi.

Jika dunia mengambil langkah awal untuk menghentikan penyebaran virus, situasi hari ini mungkin bisa sangat berbeda, kata pejabat WHO.

“Jika kami memiliki peluang di awal pandemi ini,” kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, mengatakan pada Selasa. “Pandemi ini tidak perlu seburuk ini.”

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Varian Delta Tetap Menjadi Varian Paling Mengkhawatirkan

Sementara itu, varian Delta yang menyebar cepat tetap menjadi jenis virus corona “paling mengkhawatirkan” meskipun munculnya varian Mu.

Varian Mu, yang ditambahkan ke daftar "varian of interest" WHO minggu lalu, memiliki mutasi yang menunjukkan bahwa ia dapat menghindari perlindungan kekebalan yang diberikan oleh infeksi atau vaksinasi alami. Namun, varian baru - pertama kali terdeteksi di Kolombia tetapi sekarang dikonfirmasi di setidaknya 42 negara - belum menyebar seperti delta.

“Varian delta bagi saya adalah yang paling mengkhawatirkan karena peningkatan penularannya,” kata Kerkhove, seraya menambahkan setidaknya dua kali lipat penularan virus corona pertama yang muncul pada akhir 2019.

Mu, juga dikenal oleh para ilmuwan sebagai B.1.621, meningkat prevalensinya di beberapa negara Amerika Selatan tetapi juga menurun di wilayah lain di dunia, terutama di mana varian delta sudah beredar.

 

3 dari 4 halaman

Delta lebih unggul

Dalam Live Twitter WHO, pada Selasa (7/9/2021), Ryan mengatakan bahwa setiap virus baru yang muncul harus mampu bersaing dengan “kelas terbaik”, dan delta merupakan salah satunya. Varian delta cenderung “mengungguli” varian lain, termasuk varian Mu.

“[Kedepannya] kita akan melihat lebih banyak varian seperti delta," katanya. “Tidak setiap muncul varian baru berarti langit akan runtuh. Setiap varian perlu dilihat karakteristiknya dalam hal potensinya menyebabkan penyakit yang lebih parah, potensinya untuk menular, potensinya untuk lolos dari vaksin.”

WHO juga terus mencermati empat varian lain yang menarik - termasuk lambda, pertama kali diidentifikasi di Peru - yang telah menyebabkan wabah di banyak negara dan memiliki perubahan genetik yang dapat membuatnya lebih berbahaya daripada jenis lainnya.

WHO mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami karakteristik klinis dari varian baru.

“Jika itu menjadi perhatian, maka kita benar-benar perlu melihat diagnosis dan bagaimana kita mengembangkan vaksin kita,” kata Ryan.

 

 

 

Reporter: Lianna Leticia

4 dari 4 halaman

Infografis Yuk Ketahui Perbedaan Gejala Covid-19 Varian Alpha, Beta dan Delta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.