Sukses

6 Kebiasaan Buruk Saat Makan yang Pengaruhi Metabolisme Tubuh

Ada ebiasaan makan yang dapat membantu mempercepat laju metabolisme tubuh.

Liputan6.com, Jakarta - Kebiasaan makan seseorang ternyata bisa memengaruhi metabolisme tubuhnya. Padahal, untuk mengejar tujuan penurunan berat badan atau memertahankan berat badan penting untuk tidak melupakan metabolisme.

Apabila seseorang memiliki metabolisme yang cepat, tubuhnya akan membakar kalori bahkan saat kita tidur. Tetapi jika metabolisme melambat, tubunya membakar lebih sedikit energi dan lebih sedikit kalori.

Anda bisa saja tanpa disadari memiliki metabolisme yang lambat. Gejala umum dari metabolisme yang lambat seperti rambut rontok, kulit kering, kelelahan, dan penambahan berat badan atau kesulitan menurunkan berat badan. 

Meskipun hidup dengan metabolisme yang lebih lambat itu dapat membuat frustrasi, ada kebiasaan makan tertentu yang dapat kita ubah untuk membantu memercepat laju metabolisme.

Inilah kebiasaan buruk makan yang sebaiknya Anda ubah untuk membantu meningkatkan metabolisme menurut beberapa pakar seperti dilansir Eat This pada Rabu, 8 September 2021.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Tidak makan cukup protein sepanjang hari

Untuk meningkatkan kesehatan metabolisme, tubuh butuh cukup protein.  Pendiri NutritionStarringYOU.com dan penulis The Everything Easy Pre-Diabetes Cookbook, Lauren Harris-Pincus, MS, RDN, mengatakan, mengonsumsi makanan tinggi protein berkorelasi langsung dengan metabolisme keseluruhan yang lebih baik.

Namun, Pincus menambahkan bahwa bukan hanya berapa banyak protein yang kita makan, tetapi kapan kita memakannya itu yang penting. 

"Sebagian besar dari kita mengonsumsi protein total yang cukup tetapi kita tidak membaginya dengan benar antara makanan dan camilan untuk memaksimalkan pertumbuhan dan perbaikan otot kita," kata Pincus.

Pincus merekomendasikan agar setiap makan kita mendapatkan cukup protein sepanjang hari. 

"Anda harus mengonsumsi minimal 20 hingga 25 gram protein (3 hingga 4 ons) per makanan, terutama saat sarapan," kata Pincus.

 

3 dari 7 halaman

2. Melewatkan sarapan

Kesibukan pada pagi hari jangan sampai Anda melupakan sarapan. Anda mungkin saja sengaja mengurangi kalori dengan menghindari sarapan. Padahal, apapun alasannya cobalah memertimbangkannya lagi.

"Pikirkan metabolisme Anda seperti api; agar bisa menyala, Anda harus menyalakannya, dan sarapan melakukan hal itu," kata Amy Goodson, MS, RD, CSSD, LD penulis The Sports Nutrition Playbook, dan anggota dewan ahli medis.

Untuk menyalakan api, atau metabolisme, Goodson menyarankan dengan sarapan kaya nutrisi serat, protein, dan lemak sehat.

Itu bisa mencakup hal-hal seperti telur dengan sayuran, oatmeal dengan selai kacang, yogurt Yunani dengan buah beri, atau bungkus sarapan dengan tortilla gandum dengan telur, keju, protein tanpa lemak (sayuran adalah nilai tambah) dan sisi buah.

 

4 dari 7 halaman

3. Makan terlalu banyak kalori di malam hari 

Pincus mengatakan bahwa tubuh senang apabila kita makan di siang hari ketika lebih aktif dan membutuhkan bahan bakar yang tepat. Dan, kita tidak makan makanan saat kita tidur, karena tubuh  tidak membutuhkannya. Tetapi, apa yang dimakan di siang hari itu memengaruhi jam malam, yang pada gilirannya memengaruhi metabolisme kita.

"Saat matahari terbenam, sistem pencernaan kita melambat untuk bersiap tidur, jadi orang yang melewatkan sarapan, makan sedikit di siang hari, dan mengonsumsi sebagian besar kalori harian mereka di malam hari bekerja melawan bioritme alami," kata Pincus.

Untuk menyeimbangkan metabolisme kita berdasarkan ritme sirkadian alami, Pincus menyarankan untuk makan sarapan yang bergizi, makan siang yang lebih banyak dan sehat, dan porsi makan malam yang lebih kecil.

 

5 dari 7 halaman

4. Tidak cukup makan serat

Menurut Nutrients, serat tidak hanya membantu kita menjaga metabolisme yang sehat, tetapi juga membantu kita melawan hal-hal seperti diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan bahkan kanker.

Serat dapat membantu metabolisme dalam dua cara utama: proses pencernaan, dan dengan membuat kenyang.

"Serat dapat meningkatkan metabolisme dengan membutuhkan lebih banyak energi untuk memprosesnya," kata Pincus.

Dan buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan biji-bijian yang mengandung serat membantu Anda tetap kenyang dan bergizi sepanjang hari.

 

6 dari 7 halaman

5. Tidak mendapatkan cukup kalori

Mengurangi kalori terkadang efektif menurunkan berat badan. Tapi, apabila kita tidak mengonsumsi cukup kalori sepanjang hari, itu justru akan memperlambat metabolisme.

"Anda harus makan kalori untuk membakar kalori," kata Goodson.

Menurutnya, mengonsumsi terlalu sedikit kalori dapat membuat tubuh berpikir makanan langka dan memperlambat metabolisme untuk mengimbanginya.

7 dari 7 halaman

6. Makan terlalu banyak makanan olahan

Banyak ahli merekomendasikan untuk membatasi asupan makanan olahan karena alasan ini.

"Makanan kemasan yang diproses biasanya dicerna dengan cepat dan kekurangan serat, yang berarti mereka tidak memerlukan banyak energi untuk diproses," kata Pincus.

Apabila Anda mencari makanan kemasan, Pincus menyarankan untuk mencari makanan yang kaya serat seperti biji-bijian, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran bila memungkinkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.