Sukses

Bukan Hanya Posisi Tidur, Ini 5 Penyebab Rambut Si Kecil Alami Kerontokan

Bunda menemukan rambut si Kecil rontok terus, maka jangan dianggap remeh.

Liputan6.com, Jakarta Rambut si Kecil rontok bisa dipicu oleh beberapa faktor seperti hormon dan posisi tidur yang salah. Kabar baiknya, kerontokan rambut pada bayi sangat jarang dikaitkan dengan kondisi medis serius.

Tapi, jika rambut bayi rontok terus terjadi hingga usia 6 bulan ke atas, maka jangan dianggap remeh. Pasalnya, kerontokan rambut parah dan berlangsung lama bisa menjadi indikasi gangguan kesehatan.

Dilansir dari KlikDokter, berikut ini beberapa penyebab rambut rontok pada bayi yang perlu diwaspadai:

1. Telogen Effluvium

Pertumbuhan rambut pastinya terjadi karena ada siklus pertumbuhan, mulai dari fase aktif, transisi, dan terakhir istirahat. Fase terakhir inilah yang dikenal sebagai telogen, yaitu ketika folikel rambut tidak lagi aktif dan menetap pada rambut.

Pada telogen effluvium, rambut baru segera didorong untuk menuju fase terakhir. Alhasil, rambut akan mudah rontok. Biasanya, hal ini terjadi karena bayi sedang mengalami gangguan kesehatan tertentu seperti demam dan stres.

2. Tineakapitis 

Tineakapitis atau kurap kepala merupakan infeksi jamur pada kulit kepala yang sering dialami anak-anak. Gejala penyakit ini bisa berbeda-beda. Namun, umumnya kulit kepala anak akan terasa sangat gatal. Selain itu, kulit kepala anak akan terlihat bersisik, berwarna merah, dan kadang bengkak akibat terlalu sering digaruk.

Kebotakan bisa terjadi pada area yang terinfeksi. Biasanya, pada bagian kepala yang mengalami kebotakan, akan tampak titik-titik hitam yang sebenarnya merupakan rambut yang telah patah.

Mengingat tineakapitis adalah penyakit menular, pastikan si Kecil tidak berbagi benda apa pun dengan orang lain, khususnya benda yang menyentuh kepala seperti topi, bantal, gunting rambut, atau sisir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Alopeciaareata

Berbeda dengan tineakapitis, alopeciaareata merupakan kondisi rambut rontok yang tidak menular. Kondisi ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang secara salah menyerang folikel rambut. Folikel rambut sendiri berfungsi sebagai unit pertumbuhan pada setiap batang rambut.

Apabila folikel rambut mengalami kerusakan, ini berarti ada rambut yang tumbuh di folikel tersebut. Akibatnya, muncul kebotakan di daerah kepala tertentu yang biasanya tampak mulus, berbentuk lingkaran atau oval, dan berwarna merah muda pucat.

Alopeciaareata ini bisa sembuh dengan sendirinya dan tidak kambuh lagi. Namun, pada beberapa anak ada juga yang mengalami sejumlah episode sembuh dan kambuh hingga beberapa kali, hingga akhirnya rambut permanennya bisa tumbuh. Apabila kerontokan yang dialami anak cukup luas, pertumbuhan rambutnya bisa sama sekali tidak terjadi.

4. Cradle Cap

Masalah lain yang menyebabkan rambut bayi rontok adalah Cradle cap. Kondisi ini ditandai kulit kepala dengan serpihan kering seperti ketombe. Belum diketahui pasti apa penyebab cradle cap. Tapi, diyakini pemicunya adalah perubahan hormon yang membuat kulit kepala menghasilkan lebih banyak minyak. Kondisi ini umumnya tidak menular atau berbahaya. Sebagian besar kasus cradle cap hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

5. Kekurangan Gizi

Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong, kekurangan gizi juga bisa menyebabkan rambut bayi rontok.

“Selain rambut rontok, rambut anak juga jadi tipis dan berubah jadi warna merah. Karena itu, orangtua wajib memenuhi gizi bayi,” jelasnya.

Agar rambut si kecil senantiasa tumbuh lebat dan sehat, penuhi kebutuhan gizinya serta beri perawatan rambut dan kulit yang tepat. Berikan anak asupan sayuran seperti brokoli, bayam, bahan MPASI dari buah-buahan yang kaya akan antioksidan, serta makanan lain yang mengandung zinc, vitamin B kompleks, dan zat besi.

3 dari 3 halaman

Perhatikan teknik menyisir rambut anak

Selain memperhatikan asupan makanan anak, langkah selanjutnya untuk menjaga kesehatan rambut si Kecil adalah dengan cara menyisir rambut anak dari bagian tengah rambut hingga ke bawah untuk mencegah rambut kusut.

Jika rambut bagian bawah sudah rapi dan terurai, barulah Anda bisa menyisir rambut bagian atas hingga tengah. Gunakan sisir yang bergigi besar dan jarang untuk memudahkan mengurai rambut anak yang kusut, apalagi setelah mandi, agar tidak patah atau rontok.

Gunakan sampo khusus anak

Sampo dewasa memiliki kandungan yang berbeda dengan sampo khusus anak. Maka dari itu, pilihlah sampo khusus anak yang dapat membersihkan dan melembutkan rambutnya dengan formula yang tidak pedih di mata, serta melindungi kulit kepalanya dari kekeringan dan iritasi ringan. Pilih juga sampo yang hypoallergenic sehingga aman untuk kulit anak yang sensitif.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini