Sukses

Vaksinolog: Tak Ada Kaitan Langsung Antara Vaksinasi COVID-19 dan Menstruasi

Apa perempuan yang tengah menstruasi boleh divaksinasi?

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi COVID-19 tidak dianjurkan bagi sebagian orang yang tidak memenuhi syarat skrining seperti komorbid yang tidak terkendali.

Lantas, bagaimana dengan perempuan yang tengah menstruasi atau datang bulan? Apa mereka boleh divaksinasi dan apa saja efek sampingnya?

Menjawab pertanyaan tersebut, vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, SpPD menyampaikan bahwa tidak ada kaitan langsung antara vaksinasi dengan datang bulan.

“Tidak ada kaitan secara langsung antara vaksinasi dengan menstruasi. Vaksin apapun ya, mau vaksin COVID-19, vaksin influenza, vaksin hepatitis, semuanya boleh diberikan pada saat sedang menstruasi,” ujar Dirga dalam Virtual Class Liputan6.com (31/8/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gangguan Siklus Menstruasi

Dirga tidak memungkiri, beberapa laporan menyebutkan bahwa beberapa perempuan mengalami gangguan siklus menstruasi setelah vaksinasi.

“Itu bisa terjadi tapi itu jarang sekali dan tidak berhubungan secara langsung. Artinya, bukan karena dia vaksinasi saat menstruasi.”

Dirga menambahkan, selain tidak memengaruhi menstruasi, vaksinasi juga tidak memengaruhi kesuburan sehingga boleh dilakukan walau sedang datang bulan.

3 dari 4 halaman

Titer Antibodi Turun

Dalam kesempatan tersebut, Dirga juga menjelaskan hal yang menjadi pertanyaan di masyarakat terkait titer antibodi yang akan turun seiring berjalannya waktu.

Menurutnya, hal ini betul karena secara alamiah, seiring berjalannya waktu titer antibodi pasti akan turun. Baik antibodi setelah vaksinasi maupun antibodi pada orang penyintas COVID-19.

“Tapi jangan lupa, tubuh kita itu canggih, tubuh kita itu dilengkapi sel memori atau sel pengingat, kalau saya menyebutnya sel kenangan.”

“Jadi orang kalau sudah divaksinasi atau pernah kena COVID-19 maka di tubuhnya akan ada sel memori. Sehingga, setelah 6 bulan, sekalipun antibodi turun, kalau orang ini terpapar lagi oleh virus penyebab COVID-19 maka sel memorinya langsung aktif sehingga terjadi lonjakan antibodi.”

Poinnya, lanjut Dirga, walau titer antibodi turun, tapi seseorang yang sudah vaksinasi atau sempat terinfeksi tetap punya kekebalan.  

 

4 dari 4 halaman

Infografis Sudah Vaksinasi COVID-19? Jangan Kendor 5M!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.