Sukses

Bila Vaksinasi COVID-19 Pelajar Rampung, Pembelajaran Tatap Muka Sudah Aman?

Vaksinasi COVID-19 bagi pelajar tengah berlangsung. Setelah rampung, kemungkinan pembelajaran tatap muka (PTM) akan kembali digelar.

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi COVID-19 bagi pelajar tengah berlangsung. Setelah rampung, kemungkinan pembelajaran tatap muka (PTM) akan kembali digelar.

Terkait keamanan pelaksanaan PTM, pakar kesehatan lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Dr. R. Budi Haryanto, SKM., M.Kes., M.Sc., ikut memberi tanggapan.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka relatif aman jika protokol kesehatan diterapkan dengan ketat. Selain itu, guru dan siswa perlu dipastikan sudah semua mendapatkan vaksinasi COVID-19 lengkap.

Namun, penerapan protokol kesehatan 3M secara ketat dan disiplin akan berkonsekuensi pada tidak semua siswa bisa tatap muka secara bersamaan. Pasalnya, jika dilakukan bersamaan maka ketentuan jaga jarak tidak dapat diterapkan dengan baik.

“Idealnya yang hadir di kelas misalnya hanya 1/3 siswa dan yang 2/3 daring dari rumah secara bergilir. Katakanlah siswa masuk kelas 2 hari seminggu dan daring dari rumah 4 hari seminggu,” kata Budi kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Jumat (20/8/2021).

“Bagi yang masuk, masker enggak boleh dilepas, makanan dan minum bawa dari rumah, cuci tangan harus sesering mungkin,” tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Potensi Penularan Tetap Ada

Penerapan protokol kesehatan yang ketat di sekolah perlu menjadi perhatian karena potensi penularan masih tetap ada, lanjut Budi.

Kelalaian penerapan protokol kesehatan saat pembelajaran membuat siswa atau guru tidak 100 persen aman. Sehingga potensi ada penularan di sekolah dan kemudian dibawa ke rumah juga masih bisa terjadi.

“Namun, dengan sudah vaksin semua siswa dan gurunya, maka penularan kemungkinan tidak banyak.”

3 dari 4 halaman

Kapan PTM Harus Kembali Dihentikan?

Walau pembelajaran tatap muka sudah kembali dilaksanakan, tidak menutup kemungkinan PTM tersebut kembali dihentikan sementara.

Ketika ditanya terkait kapan PTM harus kembali dihentikan, Budi menjawab “ketika dilaporkan jumlah kasus positif siswa usia sekolah menjadi banyak dan cenderung meningkat.”

Selanjutnya, ia berharap agar PTM bisa dilakukan setelah indikator-indikator organisasi kesehatan dunia  (WHO) tentang pengendalian penularan COVID-19 terpenuh. Seperti kasus harian terus berkurang dengan signifikan dan positivity rate yang cenderung menurun terus menuju kurang dari 5 persen, tutupnya.

4 dari 4 halaman

Infografis Sekolah Tak Lagi Seperti Dulu

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.