Sukses

Penyebab Angka Kematian Ibu Hamil Meningkat 10 Kali Lipat Selama Pandemi COVID-19

Kenali penyebab angka kematian ibu hamil meningkat 10 lipat selama pandemi COVID-19

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr Budi Wiweko SPOG(K) mengungkapkan bahwa virus Corona penyebab COVID-19 meluluhlantakan sistem imunitas pada ibu hamil. Sehingga menyebabkan ibu hamil berada pada kondisi acute respiratory distress syndrome (ARDS).

"Kondisi ini yang menyebabkan risiko kematian ibu hamil akibat COVID-19 meningkat sampai tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan yang tidak hamil," ujar Budi Wiweko kepada Health Liputan6.com melalui aplikasi pesan singkat pada Jumat, 20 Agustus 2021.

Dikutip dari Mayo Clinic, acute respiratory distress syndrome atau ARDS yang dialami ibu hamil selama pandemi COVID-19 merupakan kondisi adanya cairan yang menumpuk pada alveoli atau kantung udara pada paru-paru. Sehingga, cairan tersebut membuat paru-paru tidak dapat terisi dengan udara yang cukup.

Hal tersebut menyebabkan ibu hamil mengalami kesulitan bernapas dan sesak napas berat. Disebabkan lebih sedikit oksigen yang dapat mengalir pada tubuh ibu.

Ketua Umum PP Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Dr Ari Kusuma Januarto SPOG(K) juga mengungkapkan bahwa ada 536 ibu hamil yang terpapar COVID-19. 52 persen di antaranya tidak bergejala atau OTG.

"Ini meningkatkan kemungkinan ibu ini memaparkan atau dipaparkan," ujar Ari Kusuma dalam Deklarasi Percepatan Vaksinasi COVID-19 pada Ibu Hamil pada Kamis, (19/8/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Percepatan vaksinasi bagi ibu hamil

Ari menjelaskan bahwa angka kematian ibu di Indonesia merupakan tugas kita bersama untuk menurunkannya. Mengingat ibu hamil juga merupakan bagian dari masyarakat.

Sehingga, memercepat vaksinasi dinilai mampu menolong ibu hamil dan juga bayi dalam kandungannya.

"Dengan memberikan vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil, artinya kita melindungi keluarga dan generasi mendatang yang akan dilahirkan dari rahim seorang ibu," ujar Ari.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan kesiapan DKI Jakarta untuk menangani kasus ibu positif COVID-19 untuk persalinan.

Bahkan, sejak diresmikannya aturan ibu hamil boleh mendapatkan vaksinasi pada Senin (2/8) lalu, sudah tercatat ada sebanyak 1.754 ibu hamil yang mendapatkan vaksin dosis pertama.

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.