Sukses

Pakar: Orang yang Tidak Vaksinasi Berpotensi Menggandakan Virus Corona

Vaksinasi tidak lantas membuat orang kebal dari virus Corona penyebab COVID-19 tapi manfaatnya sangat besar

Liputan6.com, Jakarta - Vaksinasi merupakan salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari paparan virus Corona penyebab COVID-19. Namun, perlu diingat bahwa vaksin tidak akan membuat seseorang menjadi kebal terhadap virus SARS-CoV-2.

Dokter spesialis farmasi klinis, Jason Gallagher mengatakan ketika seseorang yang sudah vaksinasi bahkan dosis lengkap terinfeksi virus Corona, efek samping yang terjadi bisa menjadi lebih ringan atau bahkan tanpa gejala. 

"Vaksin bisa bekerja efektif mulai dari 90 hingga 95 persen. Itu artinya masih ada kemungkinan lima sampai 10 persen di antaranya terkena COVID-19," ujarnya. 

Namun, perlu diingat bahwa setiap vaksinasi yang diberikan setidaknya memberikan perlindungan lebih pada tubuh.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), orang berusia 65 ke atas yang sudah divaksinasi memiliki kemungkinan 94 persen lebih kecil untuk dirawat di rumah sakit ketika kena COVID-19.

“Orang yang sudah divaksinasi memiliki risiko demam 58 persen lebih rendah dan durasi gejala yang lebih sebentar dari yang belum divaksinasi. Diasumsikan bahwa efisiensi yang muncul sekitar 52 persen setelah vaksin dosis pertama, dan 95 persen setelah dosis kedua,” kata Dr. Javeed Siddiqui seperti dikutip Healthline pada Selasa, 3 Agustus 2021.

Artinya, meskipun orang yang sudah divaksinasi masih memungkinkan untuk terinfeksi virus SARS-CoV2 penyebab COVID-19, vaksin terbukti bisa meringankan gejala yang muncul hingga potensi kematian yang terjadi.

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak juga video berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Melawan varian Delta

Salah satu faktor penyebab melonjaknya kasus COVID-19 belakangan ini karena kemunculan virus Corona varian Delta yang dianggap lebih cepat menular. Efisiensi vaksin yang tadinya berada pada angka 95 persen, disebut menurun pada angka 65 persen dengan varian ini.

“Satu-satunya cara untuk menghentikan pandemi ini adalah dengan melakukan vaksinasi secara besar-besaran dan cepat. Karena setiap orang yang tidak melakukan vaksinasi memiliki potensi untuk menggandakan virus Corona penyebab COVID-19,” kata Direktur Medis MiDoctor Urgent Care di New York, Christina Zhang. 

 

3 dari 3 halaman

Infografis

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.