Sukses

Pemerintah Pastikan Stok Vaksin Aman dan Tak Ada yang Terbuang atau Hilang

Tidak benar jika ada yang mengatakan stok vaksin COVID-19 di Indonesia terbuang atau hilang

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah mendatangkan 1,5 juta dosis vaksin Sinopharm pada Jumat, 30 Juli 2021. Vaksin yang datang merupakan produksi Sinovac dalam bentuk setengah jadi (bulk). Seluruhnya dibawa ke Bio Farma, Bandung, untuk kemudian diproses.

“Saat ini jumlah vaksin COVID-19 yang akan diproduksi Bio Farma mencapai 117,3 juta dosis vaksin jadi. Jumlah tersebut akan digunakan untuk percepatan vaksinasi yang ditingkatkan di Agustus,” kata Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Jumat, 30 Juli 2021.

Arya, menambahkan, sebanyak 80 juta lebih dosis vaksin jadi telah didistribukan Bio Farma ke 34 provinsi. Menurutnya, saat ini stok vaksin COVID-19 di Indonesia cukup untuk digunakan dalam beberapa waktu ke depan.

"Jadi, jika ada pemberitaan yang menyebutkan stok vaksin dibuang, itu tidak benar. Stok vaksin COVID-19 yang ada saat ini membuktikan pasokan vaksin di Indonesia dalam kondisi aman dan stok tersebut akan digunakan untuk percepatan vaksinasi,” katanya.

 

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

174,6 Juta Dosis Vaksin Telah Diamankan Indonesia.

Lebih lanjut Arya mengatakan bahwa hingga saat ini Indonesia telah mengamankan sebanyak 174,6 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk dan jadi. Dan, rencananya pada Agustus 2021 pemerintah akan mendatangkan lagi 45 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer.

“Dengan rencana dan stok yang sudah diamankan, Indonesia bisa memastikan pelaksanaan vaksinasi di Agustus aman dan bisa ditingkatkan untuk memenuhi target. Tentunya penggunaan vaksin tersebut akan diatur pemerintah,” kata Arya.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan, stok vaksin COVID-19 yang akan digunakan nantinya diharapkan dapat digunakan dengan cermat. Diharapkan vaksin yang tersedia, selain untuk memerluas cakupan vaksinasi masyarakat di daerah, juga memertimbangkan agar masyarakat yang menerima dosis pertama juga dipastikan mendapat dosis kedua pada waktunya.

Nadia, menjelaskan, selain mengejar cakupan vaksinasi agar 70 persen masyarakat telah menerima dosis pertama, perlu pengaturan jadwal vaksinasi bagi penerima dosis pertama dan pengelolaan stok vaksin yang baik untuk memastikan setiap orang yang telah mendapatkan dosis pertama akan mendapatkan vaksinasi dosis kedua tepat waktu.

Hal tersebut disebabkan kedatangan vaksin ke Indonesia juga secara bertahap.

“Di tengah tingginya minat masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, kami mengimbau pelaksana vaksinasi di seluruh Indonesia agar dapat mencermati pengaturan jadwal yang telah disediakan oleh pemerintah pusat agar jadwal vaksinasi dapat kita jaga dengan baik sesuai dengan ketersediaan vaksin yang kita terima secara bertahap dari produsen vaksin sampai Desember 2021,” katanya.

3 dari 4 halaman

Laju Vaksinasi di Indonesia

Laju vaksinasi harian hingga akhir Juli 2021 telah menyentuh angka rata-rata 1,1 juta dosis per hari. Dengan skema kedatangan vaksin yang baik seperti saat ini, diperkirakan laju vaksinasi bisa menyentuh angka 2 juta dosis per hari di Agustus nanti.

Menurut Nadia, Kementerian Kesehatan RI berencana mendorong laju vaksinasi di 54 Kabupaten/Kota di wilayaha glomerasi di Jawa dan Bali. Dengan menggandeng pemerintah daerah, TNI/POLRI, lembaga lain,dan swasta, Kemenkes meyakini akan menggenjot cakupan vaksinasi 70 persen untuk dosis pertama.

4 dari 4 halaman

Infografis Ayo Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Dipastikan Aman

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.