Sukses

Dokter: Gadget Musuh Utama Anak di Bawah 2 Tahun, Bisa Terlambat Bicara

Anak di bawah dua tahun yang sering terpapar gadget rentan terlambat bicara.

Liputan6.com, Jakarta Orangtua sebaiknya tidak memberikan gadget atau gawai kepada anak di bawah dua tahun. Terlebih bila tanpa pendampingan. Anak yang sering terpapar gadget rentan terlambat bicara.

“Anak tidak boleh sendirian (apalagi di usia dini) ditinggal hanya sama gadget. Bisa dibilang gadget itu jadi musuh utama karena banyak ditemukan anak dengan gadget rata-rata mengalami keterlambatan bicara," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia DKI Jalarta Rini Sekartini pada Sabtu, 24 Juli 2021 dalam sebuah webinar.

"Jadi ini saya titip ke orang tua, sampai usia anak mencapai 2 tahun tidak perlu diberi gadget,” pesannya lagi seperti mengutip dari Antara.

Di usia nol hingga dua tahun, anak sedang melewati masa emas untuk berkembang dan bertumbuh. Mengacu pada Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan, salah satu indikator anak yang bertumbuh dan berkembang dengan baik hingga menginjak usia 2 tahun adalah sudah mampu berbicara dengan lancar.

Pemberian gadget agar kadang dimaksudkan orangtua biar si Kecil anteng dan tidak rewel. Padahal, kondisi itu membuat anak tidak aktif dan menghambat potensi perkembangannya dalam hal ini berbicara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jangan Fasilitasi Anak dengan Gadget

Untuk mencegah agar anak- anak di bawah usia 2 tahun tidak mengalami keterlambatan atau tidak lancaran pada saat berbicara disarankan agar anak tidak diberi akses menggunakan gadget terlebih dahulu.

Pada anak yang telat bicara atau tidak lancar berbahaysa disarankan menstimulasi dengan mengunyah makanan yang mendukung kemampuan otot mulut. Hal ini bisa mendorong anak berartikulasi dengan baik.

3 dari 3 halaman

Infografis Panduan Isolasi Mandiri Covid-19 untuk Anak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini