Sukses

Kebutuhan Oksigen di RS Hasan Sadikin Belum Ideal

Pada pasien COVID-19, kebutuhan tabung oksigen memang lebih tinggi. Segala upaya dikerahkan agar kebutuhan oksigen pasien tidak kekurangan.

Liputan6.com, Bandung Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung mengatakan ketersediaan oksigen untuk pasien belum ideal. Meski begitu kondisi itu masih dapat dikendalikan seperti disampaikan Plt Direktur Utama RSHS Irayanti.

"Sebetulnya kita punya selain dari pada tabung oksigen, kita punya tangki oksigen yang liquid. Untuk pasien-pasien yang dirawat inap itu, yang kita pakai adalah dari oksigen liquid. Namun, memang kondisi saat sekarang ini tidak bisa terisi penuh seperti biasanya, karena pemakaian yang sampai empat kali lipat dari biasanya," ujar Irayanti dalam keterangan daring dari RSHS, Bandung.

Irayanti mengatakan otoritasnya terus berusaha semaksimal mungkin agar ketersediaan oksigen liquid agar tidak sampai kosong.

Irayanti menambahkan selain oksigen liquid, rumah sakit yang bertanggung jawab langsung ke Kementerian Kesehatan itu memiliki 400 oksigen tabung.

"Oksigen tabung itu tersebar mulai dari IGD sampai tempat - tempat pelayanan lain. Ini tentu selain dari IGD, tempat layanan pasien COVID juga cukup banyak pemakaiannya," kata Irayanti.

Penggunaan tabung oksigen itu sebut Irayanti, biasanya tergantung kebutuhan pasien. Karena terdapat pasien yang membutuhkan pemakaian yang cukup tinggi, ada pula memerlukan secara normal.

Irayanti mengaku seluruh tabung itu terpakai seluruhnya. Sehingga jangka waktu pengisiannya disesuaikan dengan kebutuhan.

"Sebetulnya kadang-kadang seharusnya kita ngisi dalam sehari mengisi dua kali. Karena kebutuhan oksigen masing - masing pasien itu beda," ucap Irayanti.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kebutuhan Oksigen pada Pasien COVID-19 Lebih Tinggi

Untuk pasien COVID-19, Irayanti menerangkan kebutuhan oksigen memang tinggi dibandingkan pasien penyakit biasa.

Hal ini menjadi pemicu masalah krisis ketersediaan oksigen. Alasannya RSHS Bandung tidak bisa mendapatkan penuh dari perusahaan pemasok utama oksigen yaitu Aneka Gas.

"Nah tapi kita mencari kemana-mana supaya bisa mencukupi kebutuhan ini walaupun tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan," tukas Irayanti.

Sementara itu tingkat keterisian ranjang pasien di IGD RSHS Bandung mengalami penurunan dibawah 80 persen pada hari ini. Sebelumnya keterisiannya mencapai 90 persen.

3 dari 3 halaman

Infografis Krisis Pasokan Oksigen saat Lonjakan Kasus Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.