Sukses

Dokter: Masker Berkatup Tidak Dianjurkan dalam Pencegahan COVID-19

Dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Adam Prabata tidak menganjurkan penggunaan masker berkatup atau berventilasi untuk mencegah paparan COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Adam Prabata tidak menganjurkan penggunaan masker berkatup atau berventilasi untuk mencegah paparan COVID-19.

Ia menyampaikan, akhir-akhir ini semakin banyak masker dengan katup atau ventilasi yang dijual di pasaran dan digunakan oleh masyarakat.

Selain karena dianggap modelnya bagus, beberapa orang juga merasa bahwa menggunakan masker katup atau ventilasi itu lebih terasa nyaman untuk bernapas dibandingkan masker lainnya, tulis Adam di Instagram pribadinya (@adamprabata).

“Berdasarkan rekomendasi organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) masker dengan katup ekshalasi atau ventilasi itu tidak dianjurkan untuk pencegahan COVID-19,” tulis Adam, dikutip Senin (19/7/2021).

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Fungsi Masker

Menurut Adam, masker sebagai alat pelindung diri berfungsi untuk mencegah penularan COVID-19.

Pasalnya, terdapat kemungkinan bahwa orang akan terinfeksi COVID-19 dan bisa menularkan ke orang lain meskipun tak bergejala. Menggunakan masker juga merupakan upaya untuk melindungi orang di sekitar.

“Masker juga mencegah kita tertular COVID-19 dari orang yang sedang terinfeksi.”

Masker berkatup banyak digemari karena lebih mudah dan nyaman saat mengeluarkan napas. Namun penggunaannya tidak dianjurkan lantaran droplet akan lebih mudah keluar dari masker. Maka dari itu, fungsi masker untuk mencegah penularan COVID-19 dari diri sendiri ke orang lain tidak tercapai.

3 dari 4 halaman

Masker Egois

Adam juga menyampaikan skema berpikir terkait masker berkatup atau berventilasi.

Menurutnya, masker ini memang dapat melindungi penggunanya dari paparan COVID-19. Namun, tidak melindungi orang lain dari virus yang mungkin keluar dari mulut pengguna tersebut.

Unggahan ini mendapat berbagai tanggapan dari warganet, salah satunya dari pengguna akun Instagram a_restiati yang mengatakan bahwa masker ventilasi adalah masker egois.

“Masker egois itu,” ujarnya dalam kolom komentar.

Komentar tersebut mendapat balasan dari Adam.

“Sepakat,” balasnya.  

 

4 dari 4 halaman

Infografis Hati-Hati 5 Tanda Daya Tahan Tubuh Menurun Saat Pandemi COVID-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.