Sukses

Ketahui, 2 Penyebab Utama Bayi Lahir Prematur

Istri politisi Chico Hakim bernama Citra Soeroso meninggal dunia. Citra meninggal tak lama setelah melahirkan anak keduanya bersama Chico dalam kondisi prematur.

Liputan6.com, Jakarta Kabar meninggalnya istri politisi Chico Hakim, Citra Soeroso pada Rabu 14 Juli 2021 menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat.

Hingga kini kabar penyebab meninggalnya Citra belum dapat dipastikan mengingat pihak Chico belum memberikan pernyataan.

Mantan istri Chico, Wanda Hamidah mengatakan anak Chico itu dilahir secara prematur di usia kandungan 7 bulan dan kini bayinya tengah dirawat dalam inkubator.

Citra Soeroso dikabarkan meninggal dunia usai melahirkan pada usia kehamilan tujuh bulan. Wandah Hamidah pun membenarkan mengenai kabar tersebut. "Kalau nggak salah tujuh bulan," jelas Wanda mengutip Showbiz Liputan6.com.

Mengenal Kelahiran Prematurzzz

Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan seperti disampaikan dokter spesialis anak di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jakarta, Risma Kerina Kaban.

“Dengan demikian, bayi lahir prematur membutuhkan perawatan khusus di ruang neonatal ICU (NICU) agar mampu bertahan hidup,” kata Risma dalam seminar daring pada Desember 2020.

Simak Video Berikiut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Kelahiran Prematur

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2018 menyebut dalam situs resminya bahwa setiap tahun terjadi 15 juta kelahiran bayi prematur di seluruh dunia.

Indonesia sendiri menempati urutan ke-5 sebagai negara dengan kelahiran prematur tinggi, yakni sekitar 675.700 kelahiran. Sedang, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan pada 2018 menunjukan, 48 kelahiran prematur di Indonesia disebabkan oleh kondisi anemia ibu selama kehamilan.

Lantas apa yang menyebabkan terjadinya kelahiran prematur?

Menjawab pertanyaan tersebut, Dr dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) menjelaskan bahwa faktor penyebab utama dari bayi lahir prematur terbagi menjadi dua yakni dari faktor ibu dan bayi.

"Kita harus lihat dari faktor ibunya dan bayinya. Kalau ibunya ya preeklampsia, pendarahan, ketuban pecah, infeksi, tapi ada faktor bayi juga, ibunya sehat--tapi si bayi ini enggak tumbuh, dia kecil terus dan itu harus segera dibuka," ujar Rina saat ditemui Health-Liputan6.com, usai acara Launching Website Edukasi Interaktif Kupas Tuntas Seputar Bayi Prematur 'drrina.id' di Bunga Rampai, Selasa (28/2/2017).

Selain itu, menurut Dr Thomas Ruiz, ahli obstetrik dan ginekologi dari Orange Coast Memorial Medical Center di Fountain Valley, California, Amerika Serikat, kebanyakan wanita mengalami kelahiran prematur karena ia pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya. Hal ini satu-satunya faktor risiko terbesar.

Faktor risiko lainnya adalah status sosioekonomi atau punya leher rahim yang pendek.

3 dari 4 halaman

Dukung Pertumbuhan Bayi Prematur

Untuk mendukung pertumbuhan bayi prematur, diperlukan pemantauan dokter terutama di dua tahun pertama kehidupan.

Dalam pemantauan bayi prematur tersebut, ada empat ranah yang dinilai. Yaitu motor kasar, motor halus, bicara atau bahasa, dan sosial kemandirian.

Menurut dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Jakarta, Rini Sekartini, dari keempat ranah tersebut yang paling sering tertinggal adalah perkembangan bicara atau bahasa.

“Setelah cukup lama bergaul dengan bayi-bayi prematur, yang sering tertinggal adalah kemampuan bicara/bahasa,” ujar Rini dalam webinar RSIA Bunda, Jumat (27/11/2020).

Ia menambahkan, hal ini dapat dipengaruhi pasokan makanan pendamping air susu ibu (MPASI) yang telat. Hal ini mengakibatkan keterampilan oromotornya belum tercapai dengan baik. Keterampilan oromotor adalah kemampuan dasar makan yang berkaitan dengan pergerakan otot-otot mulut.

“Ini keluarannya biasanya keterlambatan bicara ekspresi, anak mengerti tapi tidak bisa banyak mengucap.”

Walau bayi prematur memiliki berbagai risiko gangguan pertumbuhan, tapi tidak menutup kemungkinan bayi-bayi itu bisa tumbuh sehat layaknya anak pada umumnya, lanjut Rini.

Hal ini tak lepas dari peran dokter, perawat, dan orangtua. Jika ketiganya bekerja sama dengan baik maka anak pun akan tumbuh dengan baik.

Bahkan, sebagian anak prematur mampu tumbuh dan bersaing di sekolah dengan prestasi yang membanggakan, tutupnya.

 

 

 

4 dari 4 halaman

Infografis Panduan Isolasi Mandiri COVID-19 untuk Anak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.