Sukses

Remaja Norwegia Klaim Payudaranya Membesar Usai Disuntik Vaksin Pfizer, Ini Kata Pakar

Pakar mengatakan bahwa kejadian pembesaran payudara itu kemungkinan terkait dengan gejala tak biasa usai vaksinasi, yaitu pembengkakan kelenjar getah bening sementara

Liputan6.com, Jakarta Seorang remaja perempuan di Oslo, Norwegia beberapa waktu lalu mengklaim bahwa ia mengalami efek samping tidak biasa usai disuntik vaksin COVID-19 Pfizer. Payudaranya membesar.

Hal itu disampaikan oleh gadis bernama Emma tersebut lewat TikTok. Melalui sebuah unggahan di media sosial asal China itu, dia mengatakan bahwa ukuran behanya membesar.

Dilansir dari Sputnik News, Rabu (14/7/2021), remaja 17 tahun itu juga mengetahui bahwa dia tidak sendirian. Ada beberapa wanita yang mengalami efek samping yang sama usai divaksinasi.

"Saat saya melihat ada beberapa di TikTok yang mengalami hal yang sama, saya mencarinya secara online," kata Emma seperti dilaporkan NRK. "Kemudian saya menemukan banyak artikel dari Amerika Serikat."

Meski begitu, ini bukanlah efek samping yang tanpa penjelasan.

Pakar mengatakan bahwa kejadian itu mungkin terkait dengan pembengkakan kelenjar getah bening, yang memperkenalkan agen yang menyerupai mikroorganisme penyakit ke tubuh dan memicu produksi antibodi.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kemungkinan Akibat Kelenjar Getah Bening

Menurut Heinrich Backmann, Chief Physician di Breast Diagnostic Centre Nordland Hospital, pembengkakan kelenjar getah bening bukanlah gejala umum pada penerima vaksin.

"Kami telah melihat bahwa beberapa wanita memiliki kelenjar getah bening yang lebih besar dan lebih terlihat di sisi tempat jarum suntik terlihat," kata Backmann.

Sementara itu, Steinar Madsen, Medical Director di Norwegian Medicines Agency mengatakan, mereka belum menerima laporan tentang pembesaran payudara di negara tersebut.

Badan pengawas obat Norwegia itu pun menegaskan bahwa kejadian itu kemungkinan akibat dari pembengkakan kelenjar getah bening.

"Penjelasannya yang paling mungkin adalah ketika seseorang divaksinasi, kemungkinan 10 persennya akan mengalami pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak," kata Madsen.

"Itu bisa mendorong payudara sedikit ke depan, dan Anda bisa merasakan bahwa payudara menjadi lebih besar," kata Madsen.

 

3 dari 4 halaman

Tak Perlu Buru-Buru Memeriksakan Diri

Dikutip dari World of Buzz, Backmann juga mengatakan bahwa efek samping tersebut bukanlah gejala yang harus dikhawatirkan. Selain itu, kondisi itu juga hanya bersifat sementara.

Backmann tidak menyarankan wanita yang telah divaksinasi untuk buru-buru melakukan mammogram. Namun apabila khawatir, ia menyarankan untuk menunggu empat pekan usai penyuntikan atau melakukannya sebelum inokulasi.

Pakar radiologi di bidang pencitraan payudara Lisa Mullen, pembesaran kelenjar getah bening sementara juga dapat menyebabkan mammogram terlihat abnormal, meski kondisi baik-baik saja dan tanpa indikasi kanker.

Namun, Center for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika Serikat mengatakan, pembengkakan kelenjar getah bening juga tidak hanya disebabkan oleh vaksin corona Pfizer.

CDC melaporkan, sekitar 11 persen orang yang divaksinasi dengan Moderna juga melaporkan bahwa payudaranya terlihat lebih besar setelah menerima dosis pertamanya.

4 dari 4 halaman

Infografis Boleh dan Tidak Boleh Sebelum - Setelah Vaksinasi Covid-1

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.