Sukses

Usulan Vaksinasi COVID-19 Dosis Ketiga di Indonesia, Pakar Ungkap Plus Minusnya

Pakar mengungkapkan ada beberapa plus minus apabila vaksinasi COVID-19 suntikan ketiga dilakukan di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Usulan vaksinasi COVID-19 ketiga bagi tenaga kesehatan sempat mengemuka dari beberapa pakar. Salah satu tujuannya adalah demi mencegah semakin banyak petugas medis yang gugur akibat terpapar virus Corona.

Iris Rengganis, Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, mengatakan bahwa memang ada suatu pemikiran untuk vaksinasi virus Corona suntikan ketiga bagi tenaga kesehatan.

Dia, mengungkapkan, hasil penelitian di Bandung untuk vaksin Sinovac ketiga saat ini tengah menunggu pengumuman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Beberapa negara lain seperti Uni Emirat Arab, mereka sudah Sinopharm dua kali, kemudian diberikan lagi yang ketiganya itu Pfizer," kata Iris dalam dialog KPCPEN pada Kamis (8/7/2021).

Iris mengatakan, dalam penelitian kedokteran, idealnya seseorang memang mendapatkan jenis vaksin yang sama agar hasilnya bisa diketahui.

Untuk vaksinasi ketiga, kajian untuk di Indonesia juga akan melihat hasil penelitian dari beberapa negara yang sudah melakukan studi mengenai pemberian dua vaksin berjenis sama, ditambah booster vaksin yang berbeda.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tantangan Suntikan Ketiga di Indonesia

Iris menjelaskan, pemberian vaksin penguat ketiga "masuk di akal" karena ini memperkuat cakupan dari strain atau virus yang bermutasi. "Jadi cakupannya jadi lebih luas. Harapannya seperti itu," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi ini.

"Walaupun belum ada (vaksin) yang khusus untuk (varian) Delta, tetapi kalau kita membuat cakupannya menjadi lebih luas saya kira itu akan baik hasilnya," kata Iris.

Namun menurut Iris, apabila dilaksanakan, vaksinasi COVID-19 suntikan ketiga di Indonesia akan memiliki tantangan tersendiri. "Karena negara kita adalah negara yang penduduknya amat sangat banyak dan yang kita inginkan adalah herd immunity segera tercapai."

Dia menjelaskan bahwa untuk mencapai kekebalan kelompok, World Health Organization mengatakan bahwa dibutuhkan minimal 70 persen penduduk yang harus divaksinasi.

"70 persen penduduk Indonesia itu kurang lebih 180 juta orang yang harus divaksinasi. Sedangkan saat ini kita baru 10 persen lebih sedikit. Jadi masih banyak sekali yang harus divaksinasi," kata Iris.

"Jadi kalau misalnya sekarang kita ambil vaksinasi yang ketiga, itu akan mengurangi herd immunity untuk yang lainnya."

3 dari 4 halaman

Sarankan Suntikan Pertama dan Kedua Merata Dulu

Maka dari itu, Iris pun lebih menyarankan agar kekebalan kelompok benar-benar dicapai terlebih dulu.

"Negara lain demikian. Pokoknya suntikan pertama rata dulu, kemudian kedua rata, nanti baru kemudian bisa ditambahkan untuk beberapa yang berkepentingan. Seperti nakes, mungkin bisa ditambahkan yang ketiga."

Menurut Iris, untuk keseluruhan penduduk, vaksin COVID-19 untuk suntikan ketiga saat ini belumlah cukup.

"Jadi kita harus bijaksana dalam hal ini. Jadi keuntungan vaksin ketiga memang menambah imunitas, antibodi, tetapi di satu sisi herd immunity tidak tercapai pada satu kelompok."

Sementara untuk tenaga kesehatan, Iris menyatakan bahwa keputusan suntikan vaksinasi ketiga tetap harus menunggu pengumuman dari pemerintah.

4 dari 4 halaman

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.