Sukses

WHO Ingatkan Ancaman Gelombang Baru COVID-19 dari Kerumuman Euro 2020

WHO mengungkapkan bahwa ada lonjakan kasus COVID-19 hingga 10 persen yang timbul akibat kerumunan di Euro 2020.

Liputan6.com, Jakarta Penyelenggaraan pertandingan sepak bola Euro 2020 dianggap sebagai penyebab terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Eropa. Salah satu kritik juga muncul dari World Health Organization (WHO).

Menteri Dalam Negeri Jerman bahkan menyebut badan sepak bola Eropa UEFA tidak bertanggung jawab karena mengizinkan kerumunan dalam skala besar di turnamen tersebut.

Dikutip dari ABC News pada Minggu (4/7/2021), WHO mengatakan bahwa kerumunan di kota-kota tuan rumah Euro 2020, perjalanan dan pelonggaran pembatasan sosial, telah mendorong jumlah kasus baru hingga 10 persen.

Catherine Smallwood, Senior Emergency Officer WHO memperingatkan, penurunan kasus infeksi baru dalam 10 pekan di Eropa telah berakhir dan gelombang baru tak bisa dihindari, jika masyarakat menurunkan kewaspadaan.

Smallwood mengatakan bahwa semua pihak perlu melihat lebih dari sekadar stadion itu sendiri.

"Kita perlu melihat bagaimana orang-orang sampai di sana, apakah mereka bepergian dengan konvoi bus besar yang penuh sesak? Dan ketika mereka meninggalkan stadion, apakah mereka pergi ke bar dan pub yang ramai untuk menonton pertandingan?"

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ancaman Varian Delta

Kamis pekan lalu, WHO juga telah menyerukan pemantauan yang lebih baik pada Euro 2020. Hal ini terkait dengan lonjakan kasus COVID-19 di Eropa oleh varian Delta.

Dikutip dari France24, ratusan kasus telah terdeteksi di antara penonton yang menghadiri pertandingan Euro.

Varian Delta juga telah terdeteksi di Kopenhagen, Denmark, serta beberapa warga Skotlandia dan Finlandia yang terinfeksi saat masing-masing kembali dari London, Inggris dan Saint Petersburg, Rusia.

"Akan ada gelombang baru di kawasan WHO Eropa kecuali kita tetap disiplin," kata Direktur WHO Eropa Hans Kluge.

3 dari 4 halaman

Tanggapan UEFA

Terkait apakah ada potensi "super-spreader" di Euro, Kluge berharap hal itu tidak terjadi, meski kemungkinan tidak bisa disingkirkan.

Mengenai jumlah penonton, UEFA mengatakan bahwa hal itu sepenuhnya sejalan dengan pedoman otoritas kesehatan di setiap tempat penyelenggaraan.

"Keputusan akhir mengenai jumlah penggemar yang menghadiri pertandingan dan persyaratan masuk ke salah satu negara dan stadion tuan rumah, berada di bawah tanggung jawab otoritas lokal yang kompeten," kata mereka.

"UEFA secara ketat mengikuti tindakan tersebut."

4 dari 4 halaman

Infografis Jadwal Euro 2020 Fase Final

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.