Sukses

Provinsi dengan Kasus COVID-19 Turun Dapat Bantu Daerah Lain yang Terjadi Lonjakan

Provinsi dengan kasus COVID-19 mengalami penurunan dapat membantu daerah lain yang terjadi lonjakan.

Liputan6.com, Jakarta Provinsi dengan kasus COVID-19 mengalami penurunan dapat membantu daerah lain yang terjadi lonjakan. Cara ini merupakan sebagai sikap gotong royong yang menjadi karakter bangsa Indonesia.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menerangkan, sikap gotong royong perlu diterapkan dalam penanganan COVID-19 antar daerah. Provinsi yang telah mengalami penurunan kasus COVID-19 harus terus mempertahankan kondisinya, sehingga bisa membantu wilayah tetangganya yang masih mengalami kenaikan kasus.

"Sebagai contoh, provinsi-provinsi yang memungkinkan melakukannya, seperti Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat mengalami penurunan kasus," terang Wiku di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (15/6/2021).

"Jika memungkinkan, kedua provinsi ini dapat membantu wilayah tetangganya yang masih mengalami kenaikan kasus, yaitu Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah."

Bantuan dapat diberikan terkait fasilitas pelayanan kesehatan pasien COVID-19. Cara gotong royong seperti ini, diharapkan membuat upaya penanganan berjalan lebih efektif dan maksimal.

"Bantuan bisa berupa logistik, sarana prasarana, dan lainnya sesuai kebutuhan. Begitu pun dengan provinsi-provinsi yang berada di Pulau Sumatera dan Kalimantan," lanjut Wiku.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bantuan Logistik ke Daerah yang Lonjakan COVID-19

Pemberian bantuan logistik dan sarana lain ke daerah yang mengalami lonjakan COVID-19 dapat mengurangi beban daerah.

Pemerintah daerah juga harus memanfaatkan forum komunikasi antar pimpinan daerah (Forkompinda) untuk menyelesaikan permasalahan bersama.

"Pemerintah pusat siap membantu jika upaya kemandirian antar daerah tetap tidak menemukan solusi dari masalah yang dihadapi," ujar Wiku Adisasmito.

Perkembangan penanganan COVID-19 pada minggu kelima pasca libur Idulfitri 2021 menunjukkan, kenaikan kasus mingguan masih didominasi provinsi-provinsi dari Pulau Jawa.

"Kondisi lonjakan COVID-19 yang mengkhawatirkan patut menjadi perhatian pemda dan masyarakat," kata Wiku.

3 dari 4 halaman

Kenaikan Kasus COVID-19 pada Daerah Tujuan Mudik

Wiku Adisasmito menyebut 6 provinsi urutan teratas dalam kenaikan kasus COVID-19 berasal di Pulau Jawa, yaitu DKI Jakarta naik 7.132 kasus, Jawa Tengah naik 4.426 kasus, Jawa Barat naik 2.050 kasus, Yogyakarta naik 973 kasus, Jawa Timur naik 939 kasus serta Banten naik 440 kasus.

"Kenaikan kasus minggu kelima ini pada daerah tujuan mudik, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Banten dan Jawa Barat. Sementara daerah asal mudiknya, yaitu DKI Jakarta," paparnya.

Dalam penanganan COVID-19, harus fokus untuk mengendalikan pertumbuhan kasus di daerah-daerah yang sedang mengalami kegentingan kasus.

Caranya, memastikan protokol kesehatan dipatuhi masyarakat dan menaati kebijakan pemerintah, termasuk membatasi mobilitas masyarakat di dalam dan luar negeri.

"Penting diketahui, apa pun varian COVID-19 yang ada di masyarakat, apabila kita patuh dan disiplin protokol kesehatan serta mematuhi kebijakan pemerintah, maka dapat meminimalisasi tingkat penularan yang terjadi di masyarakat," pungkas Wiku.

4 dari 4 halaman

Infografis Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus hingga Bangkalan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.