Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Bahaya Nakal secara Seksual, Ini Perbedaan Dampaknya pada Laki-Laki dan Perempuan

Psikolog seksual mengatakan bahwa dampak seks yang berisiko antara laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan

Liputan6.com, Jakarta Di masyarakat terkadang ada anggapan yang menyatakan bahwa "nakal" secara seksual adalah hal yang biasa dilakukan laki-laki. Ada anggapan orang uan atau bahkan dianggap membuatnya lebih hebat.

Zoya Amirin, psikolog seksual, mengatakan bahwa seks bebas atau free sex, adalah perilaku seks yang berisiko terhadap infeksi menular seksual, kehamilan yang tidak diinginkan, serta HIV-AIDS.

"Termasuk ketika Anda melakukan drugs dalam perilaku berisiko ini, malah lebih parah lagi," ujarnya dalam sebuah wawancara dengan Sexpedia beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (11/6/2021).

Menurut Zoya, apabila obat-obatan terlarang digunakan, maka pengambilan keputusan soal seksualitas akan bisa lebih kacau.

Namun, Zoya mengatakan bahwa ada perbedaan dampak perilaku seks bebas antara laki-laki dan perempuan.

Zoya menjelaskan, ada anggapan bahwa laki-laki tidak masalah untuk "nakal" secara seksual. Selain itu, mereka yang "nakal" secara seksual juga seringkali dianggap biasa atau bahkan menjadi

"Ada image di masyarakat bahwa laki-laki itu 'oke' untuk melakukan itu. 'Oke' nya di sini dampaknya bisa lebih buruk, bisa juga tidak. Tapi kalau saya melihat banyak lebih buruk," kata Zoya.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Menganggap Wajar Nakal secara Seksual

Zoya mengatakan, dampak buruk inilah yang bisa membuat laki-laki menganggap wajar apabila dia "nakal secara seksual" atau bahkan dianggap "lebih laki-laki" saat melakukannya.

"Padahal laki-laki yang gentleman secara psikologis, bukan orang yang nakal," kata Zoya.

Zoya pun mengatakan, yang dibutuhkan seorang wanita sesungguhnya adalah seberapa jauh seseorang ingin terlibat dalam hubungan, serta bagaimana cara mencintai dan menghargai dia yang akan jadi pasangan seksual.

"Itu tidak akan dipengaruhi dengan berapa banyak perilaku-perilaku berisiko yang pernah Anda ambil, atau berapa banyak gaya yang bisa Anda perform," katanya.

3 dari 4 halaman

Dampak pada Perempuan

Sementara pada perempuan, kehidupan seks yang berisiko juga dapat berujung pada kehamilan yang tidak diinginkan, hingga infeksi menular seksual yang dapat mempengaruhi organ reproduksi.

"Jadi ada efek jangka panjangnya bagi perempuan," kata Zoya.

Selain itu, perempuan yang sering melakukan seks yang berisiko juga kemungkinan akan mengalami perasaan bersalah karena ada anggapan di beberapa tempat bahwa wanita adalah "warga negara kelas dua."

"Risikonya, perempuan sering dikatakan sebagai murahan, gampangan, atau bispak, atau banyak istilah-istilah yang mungkin tidak enak untuk disebutkan."

Sehingga, menurut Zoya, seks yang berisiko dengan banyak pasangan bagi perempuan seringkali malah membuat mereka merasa atau menghukum dirinya, bahwa dia memang nakal. "Malah merendahkan self-esteem sebagai perempuan," ujarnya.

Zoya pun menegaskan bahwa "semua kebebasan ada dalam diri Anda, tinggal bagaimana Anda memperlakukan tubuh dan seksualitas Anda."

4 dari 4 halaman

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.