Sukses

Jumlah Remaja AS yang Masuk RS karena COVID-19 Meningkat

CDC meminta orangtua agar mendorong putra-putri remajanya untuk divaksin COVID-19 guna mengurangi angka kesakitan.

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat melaporkan adanya kenaikan jumlah remaja yang mengalami kondisi sakit derajat sedang hingga berat akibat terpapar COVID-19. Hal ini membuat para pakar kesehatan di sana meminta orangtua untuk mendorong anaknya segera divaksin COVID-19.

Dalam laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Morbidity and Mortality Weekly Report yang terbit Jumat, 4 Juni 2021 terjadi kenaikan jumlah remaja usia 12-17 yang menjalani rawat inap di rumah sakit karena COVID-19 periode 1 Maret - 24 April. Padahal pada Januari dan Februari alami penurunan.

Di antara 204 pasien remaja yang dirawat karena COVID-19 dari 1 Januari hingga 31 Maret , ada 30 persen yang dirawat di ICU. Lalu, 5 persen lainnya dirawat dengan bantuan ventilator.

Kenaikan jumlah remaja yang rawat inap karena COVID-19 memang masih 12,5 kali lebih rendah daripada orang dewasa 18 tahun ke atas. Meski begitu, hal ini sebenarnya bisa dicegah seperti dsampaikan Direktur CDC Rochelle Walensky.

Ia mengatakan bahwa dia sangat prihatin dan sedih dengan temuan yang dituangkan dalam laporan tersebut seperti mengutip USA Today, Sabtu (5/6/2021).

"Sebenarnya penderitaan seperti ini bisa dicegah," kata Rochelle.

"Saya imbau kepada orangtua, kerabat dan teman dekat bergabung bersama saya untuk berbicara kepada anak-anak remaja kita pentingnya strategi pencegahan dan mendorong mereka divaksin COVID-19," lanjutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2,3 Juta Remaja AS Sudah Divaksin Pfizer

Amerika Serikat memang sudah melakukan vaksinasi COVID-19 pada anak usia remaja. Per 4 Juni 2021 ada 2,3 juta anak usia 1-17 tahun divaksin berdasarkan data CDC.

Pelaksanaan vaksinasi pada remaja dengan mengggunakan vaksin Pfizer dilakukan usai mendapat izin penggunaan darurat dari Food and Drug Administration (FDA) pada 10 Mei lalu.

Sementara itu, vaksin berbasis mRNA yakni Moderna dan Johnson & Johnson saat ini di Amerika Serikat masih berlaku untuk 18 tahun ke atas. Untuk, vaksin Moderna melaporkan pada 25 Mei vaksinnya terbukti aman untuk anak usia 12 tahun. Saat ini Moderna tengah menunggu izin penggunaan yang lebih luas cakupan umur untuk vaksin ini.

3 dari 3 halaman

Infografis Nasib Dunia Usaha Diterpa Corona

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.